Jakarta –
Jamur cordyceps akhir-akhir ini ramai diperbincangkan masyarakat berkat film seri ‘The Last of Us’. Dalam filmnya, jamur ini menginfeksi manusia dan mengubahnya menjadi zombie. Sebenarnya tidak seperti itu. Jamur ini sebenarnya memiliki potensi manfaat kesehatan, bahkan China menggunakan jamur ini untuk obat tradisional.
Studi menunjukkan bahwa cordyceps memiliki sifat nutraceutical yang merupakan kombinasi dari “nutrisi” dan “farmasi”. Istilah ini digunakan untuk menggambarkan sumber makanan atau produk turunan makanan yang dimaksudkan untuk memberikan manfaat pengobatan atau kesehatan. Contoh aditif nutraceutical termasuk produk susu yang diperkaya, seperti susu dengan vitamin D, atau produk herbal lainnya seperti jahe atau kunyit.
“Secara umum, cordyceps disebut-sebut sebagai penambah energi, dan penelitian menunjukkan bahwa jamur cordyceps memiliki efek antiinflamasi, antioksidan, dan antitumor,” kata Carrie Dennett, ahli gizi ahli diet terdaftar di Pacific Northwest dan pemilik Nutrition By Carrie, dikutip sebagai mengatakan. dari Berita AS. , Kamis (26/1/2023).
IKLAN
GULIR UNTUK LANJUTKAN KONTEN
“Tampaknya itu dapat bermanfaat bagi kesehatan paru-paru, hati, ginjal dan kekebalan tubuh, serta membantu menurunkan kolesterol,” kata Dennett.
Berikut adalah beberapa manfaat kesehatan dari jamur cordyceps yang harus Anda ketahui.
1. Melawan Radikal Bebas
Jamur Cordyceps mengandung sifat antioksidan yang membantu mengurangi peradangan dalam tubuh. Studi menunjukkan bahwa senyawa dalam jamur meningkatkan aktivitas antioksidan dalam tubuh, yang diperlukan untuk menetralisir kerusakan radikal bebas pada sel.
“Radikal bebas ini sering menargetkan sel-sel pankreas, jantung, dan pembuluh darah, antara lain,” kata Nancy Mitchell, seorang perawat terdaftar dengan lebih dari 37 tahun dalam perawatan geriatri.
2. Mencegah Kanker
Setidaknya satu penelitian menunjukkan bahwa ekstrak metanol yang diperoleh dari cordyceps sinensis ditemukan memiliki sitotoksisitas terhadap sel kanker, artinya dapat membunuh sel kanker dan menghambat pembelahan dan pertumbuhan sel kanker.
Studi lain menunjukkan bahwa ekstrak dari cordyceps sinensis dapat menghambat pertumbuhan tumor dan menjadi agen kemoterapi tambahan yang potensial. Kemoterapi ajuvan adalah jenis terapi augmentasi yang biasanya digunakan selain terapi utama untuk memaksimalkan efektivitas pengobatan.
3. Mengontrol Gula Darah
Cordyceps telah terbukti mengurangi peradangan untuk membantu mengontrol gula darah. Menurut Mitchell, karena sifat antiperadangannya, jamur ini sering dianggap penting dalam makanan untuk melindungi dari diabetes tipe 2 dan penyakit kardiovaskular.
“Insulin adalah hormon yang bertanggung jawab untuk menurunkan kadar glukosa darah dan menjaganya dalam kisaran yang aman,” kata Mitchell.
“Ketika sel-sel Anda tidak merespons insulin secara efisien, sering kali menyebabkan gula darah tinggi kronis dan diabetes tipe 2.”
Kadar glukosa darah yang tinggi diketahui dapat merusak sel-sel lain dalam tubuh, seperti ginjal dan pembuluh darah. Kedua organ memainkan peran mendasar dalam sistem kardiovaskular. Pasokan darah yang terganggu seringkali berujung pada penyakit jantung.
4. Dukungan Sistem Kekebalan Tubuh
Menurut tinjauan literatur Frontiers, beberapa senyawa yang ditemukan di cordyceps menunjukkan aktivitas imunostimulasi, yang berarti memodifikasi respons sistem kekebalan tubuh. Meningkatkan respon imun dapat membantu tubuh melawan infeksi dan menjaga kesehatan seseorang.
Banyak informasi terkait efek cordyceps pada sistem kekebalan sebenarnya berasal dari penelitian kanker.
Meski memiliki banyak manfaat, jamur ini juga memiliki efek samping jika dimakan seperti mual hingga sakit perut. Selain itu, jamur ini juga belum cukup terbukti aman dikonsumsi saat hamil atau menyusui.
“Jadi untuk amannya, sebaiknya tidak digunakan oleh wanita saat itu,” kata Dennett.
Tonton Video “Tautan Covid-19 ke Ledakan Kasus ‘Jamur Hitam’ di India”
[Gambas:Video 20detik]
(suc/atas)