Jakarta –
Setiap pasangan pasti menginginkan kehidupan seks yang sehat. Oleh karena itu, pasangan biasanya menciptakan cara untuk mendapatkan momen seks yang berkualitas. Namun seringkali, kesibukan menjadi salah satu kendala bagi pasangan untuk bercinta.
Perbedaan aktivitas dan rutinitas seringkali menjadi alasan pasangan jarang berhubungan seks. Tak hanya berisiko memengaruhi keintiman hubungan pasangan, hal ini juga bisa memengaruhi fisik.
Dikutip dari Insider, tiga terapis seks mengatakan mereka yang sudah lama tidak berhubungan seks biasanya memiliki tingkat kecemasan dan gangguan tidur yang tinggi. Inilah yang terjadi pada tubuh saat berhenti bercinta.
1. Munculnya Masalah Kesehatan
Berhubungan seks memiliki banyak manfaat kesehatan. Psikolog dan wakil direktur Institute of Modern Sex Therapy, Dr Rachel Needle mengatakan, cinta memiliki efek positif pada kondisi fisik dan mental seseorang. Gejala yang akan dirasakan setiap orang akan berbeda tergantung kebutuhan dan sudah berapa lama mereka berhenti berhubungan seks.
Orgasme akan melepaskan endorfin yang mengurangi stres untuk sementara dan mendorong perasaan positif yang membuat kita lebih bahagia, ujarnya seperti dikutip dari Insider, Kamis (24/11/2022).
2. Penipisan dinding vagina
Bagi wanita yang telah mengalami menopause, berhenti berhubungan seks dapat membuat jaringan di sekitar vagina menipis dan membuat Anda berisiko mengalami luka, robekan, dan pendarahan jika Anda melanjutkan hubungan seks. Selain itu, vagina juga bisa kering dan teriritasi sehingga tidak bisa melumasi secara alami.
3. ‘Haus’ akan Sentuhan
Seseorang yang sudah lama tidak berhubungan seks biasanya akan ‘haus’ akan kontak fisik. Ini akan mempengaruhi sistem kekebalan tubuh yang lemah.
“Ketika mereka yang benar-benar ingin berhubungan seks, mereka terbiasa melakukannya secara teratur dan melakukan kontak seksual. Hal sebaliknya dapat terjadi dan berdampak negatif pada kesehatan mental, emosional, dan fisik yang mengakibatkan berbagai gejala, dan perasaan terisolasi. , rasa tidak aman, dan harga diri rendah,” jelas Dr. Dulcinea Pitagora, psikoterapis dan terapis seks di New York.
4. Kanker Prostat
Dikutip dari WebMD, sebuah penelitian besar terhadap 30.000 pria menunjukkan bahwa mereka yang ejakulasi 21 kali sebulan memiliki peluang rata-rata lebih rendah terkena kanker prostat dibandingkan mereka yang ejakulasi empat hingga tujuh kali sebulan.
5. Memori Berkurang
Salah satu hal yang bisa diakibatkan karena jarang berhubungan seks adalah menjadi pikun. Sebuah penelitian menunjukkan bahwa orang yang sering berhubungan seks lebih baik dalam mempertahankan ingatannya. Ini terjadi karena seks dipercaya dapat membantu otak mengembangkan neuron dan berfungsi lebih baik.
Simak video “Cegah Cacar Monyet, WHO Ajak Masyarakat Hindari Seks Bebas”
[Gambas:Video 20detik]
(vyp/vyp)