liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
bosswin168
bosswin168 login
bosswin168 login
bosswin168 rtp
bosswin168 login
bosswin168 link alternatif
boswin168
bocoran rtp bosswin168
bocoran rtp bosswin168
slot online bosswin168
slot bosswin168
bosswin168 slot online
bosswin168
bosswin168 slot viral online
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
lotus138
bosswin168
bosswin168
maxwin138
master38
master38
master38
mabar69
mabar69
mabar69
mabar69
master38
ronin86
ronin86
ronin86
cocol77
cocol77
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
cocol77
ronin86
cocol77
cocol77
cocol77
maxwin138
Ahli Peringatkan Tsunami Long COVID Bisa Muncul Tahun Depan


Jakarta

Epidemiolog Dicky Budiman dari Griffith University di Australia mengatakan Indonesia dihantui tsunami panjang COVID-19. Tanda-tanda awal sudah mulai terlihat di penghujung tahun 2021, kini Dicky memprediksi warga akan mengalaminya dalam waktu dekat.

”Sepertinya mulai terasa tahun depan,” kata Dicky saat dihubungi detikcom, Kamis (8/12/2022).

Dicky melanjutkan, data ilmiah terkait dampak akut COVID-19 mirip dengan infeksi lain seperti HIV hingga polio. Misalnya, efek jangka panjang dari HIV adalah AIDS, sedangkan polio dapat menyebabkan kecacatan atau kelumpuhan.

IKLAN

GULIR UNTUK LANJUTKAN KONTEN

Sedangkan COVID-19 seperti diketahui dapat memicu efek jangka panjang atau Long COVID seperti kelelahan kronis, gangguan organ lain seperti paru-paru hingga jantung. Hal ini jika tidak diantisipasi akan menimbulkan krisis kesehatan yang kronis.

”Jadi bukan hanya membebani individu, tapi juga membebani kesehatan negara,” lanjutnya.

“Akibatnya muncul penyakit kronis yang berulang, diabetes, tekanan darah tinggi, akibat kerusakan organ, apalagi organ otak, dan ini tentu perlu dibenahi. COVID lama akan menjadi tsunami,” pesannya.

Dicky melihat banyak negara di dunia termasuk Indonesia tidak menyoroti bahaya efek jangka panjang dari COVID-19. Terutama yang memiliki respon pandemi lemah, artinya terlambat memberikan vaksinasi, obat-obatan dan pengobatan lainnya.

Simak Video “Epidemiolog: Mencabut Status Pandemi Bukan Akhir dari Covid-19”
[Gambas:Video 20detik]
(naf/kn)