Jakarta –
Epidemiolog Dicky Budiman dari Griffith University di Australia mengatakan Indonesia dihantui tsunami panjang COVID-19. Tanda-tanda awal sudah mulai terlihat di penghujung tahun 2021, kini Dicky memprediksi warga akan mengalaminya dalam waktu dekat.
”Sepertinya mulai terasa tahun depan,” kata Dicky saat dihubungi detikcom, Kamis (8/12/2022).
Dicky melanjutkan, data ilmiah terkait dampak akut COVID-19 mirip dengan infeksi lain seperti HIV hingga polio. Misalnya, efek jangka panjang dari HIV adalah AIDS, sedangkan polio dapat menyebabkan kecacatan atau kelumpuhan.
IKLAN
GULIR UNTUK LANJUTKAN KONTEN
Sedangkan COVID-19 seperti diketahui dapat memicu efek jangka panjang atau Long COVID seperti kelelahan kronis, gangguan organ lain seperti paru-paru hingga jantung. Hal ini jika tidak diantisipasi akan menimbulkan krisis kesehatan yang kronis.
”Jadi bukan hanya membebani individu, tapi juga membebani kesehatan negara,” lanjutnya.
“Akibatnya muncul penyakit kronis yang berulang, diabetes, tekanan darah tinggi, akibat kerusakan organ, apalagi organ otak, dan ini tentu perlu dibenahi. COVID lama akan menjadi tsunami,” pesannya.
Dicky melihat banyak negara di dunia termasuk Indonesia tidak menyoroti bahaya efek jangka panjang dari COVID-19. Terutama yang memiliki respon pandemi lemah, artinya terlambat memberikan vaksinasi, obat-obatan dan pengobatan lainnya.
Simak Video “Epidemiolog: Mencabut Status Pandemi Bukan Akhir dari Covid-19”
[Gambas:Video 20detik]
(naf/kn)