Jakarta –
Kementerian Kesehatan Indonesia menekankan kemungkinan untuk merevisi rekomendasi vaksinasi COVID-19 berdasarkan pedoman Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) yang baru. Menurut WHO, pedoman vaksinasi COVID-19 yang baru menetapkan tiga kelompok sasaran vaksinasi, yaitu prioritas tinggi, prioritas sedang, dan prioritas rendah.
Pada kelompok prioritas tinggi, orang dewasa dan lansia dengan penyakit penyerta, ibu hamil, pasien HIV, penerima transplantasi, tenaga medis, dan bayi enam bulan ke atas, menjadi prioritas utama untuk divaksinasi COVID-19.
Sementara itu, kebijakan program vaksinasi COVID-19 di Indonesia selama ini hanya terbatas pada anak usia enam tahun ke atas.
IKLAN
GULIR UNTUK LANJUTKAN KONTEN
“Belum, tapi ITAGI dan programnya akan meninjau kebijakan World Health Organization (WHO) ini,” jelas dr Nadia saat dihubungi detik.com Jumat (31/3/2023).
Sebelumnya, Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia (BPOM RI) telah memberikan izin penggunaan darurat COVID-19 pada anak usia 6 bulan hingga 11 tahun. Vaksin yang digunakan adalah vaksin Comirnaty Children buatan Pfizer-BioNTech.
Hasil kajian vaksin COVID-19 menunjukkan bahwa efek samping yang muncul setelah vaksinasi relatif aman dan dapat ditoleransi dengan baik oleh anak-anak.
“Efek samping pada anak pada kelompok usia 6 bulan hingga kurang dari 5 tahun umumnya dilaporkan memiliki intensitas ringan hingga sedang,” jelas Kepala BPOM RI Penny K Lukito dalam keterangan tertulis.
Berikut aturan pemberian vaksin COVID-19 kepada anak berdasarkan usianya:
1. Peraturan mengenai vaksin primer COVID-19 untuk anak usia 6 bulan sampai dengan 4 tahun
Dosis vaksin Comirnaty untuk anak (6 bulan sampai 4 tahun) untuk vaksinasi primer adalah 3 mcg/0,2 mL dan diberikan dalam 3 dosis.
Dua dosis pertama diberikan dalam waktu 3 minggu. Selanjutnya untuk dosis ketiga diberikan minimal 8 minggu, setelah dosis kedua.
2. Peraturan vaksin Primer Anak Pfizer 5 hingga 11 tahun
Vaksinasi primer adalah 10 mcg/0,2 mL.
Diberikan dalam 2 dosis dengan jangka waktu 3 minggu, antara dosis pertama dan kedua.
Simak Video “Dugaan Motif Ilmuwan Pencipta Vaksin Covid-19 untuk Membunuh”
[Gambas:Video 20detik]
(naf/kn)