liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
bosswin168
bosswin168 login
bosswin168 login
bosswin168 rtp
bosswin168 login
bosswin168 link alternatif
boswin168
bocoran rtp bosswin168
bocoran rtp bosswin168
slot online bosswin168
slot bosswin168
bosswin168 slot online
bosswin168
bosswin168 slot viral online
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
lotus138
bosswin168
bosswin168
maxwin138
master38
master38
master38
mabar69
mabar69
mabar69
mabar69
master38
ronin86
ronin86
ronin86
cocol77
cocol77
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
cocol77
ronin86
cocol77
cocol77
cocol77
maxwin138
Nyeri di Bekas Luka Operasi Usus Buntu Tak Kunjung Hilang, Kenapa Ya Dok?


Jakarta

Apendisitis atau disebut juga usus buntu merupakan penyakit yang banyak diderita oleh orang-orang. Sayangnya, banyak orang yang masih belum memahami radang usus buntu, dan sering disalahartikan sebagai sakit perut biasa.

Oleh karena itu, detikers wajib mengetahui beberapa gejala dan penyebab radang usus buntu. Jadi, jika suatu saat perut Anda terasa sangat tidak enak, Anda bisa melakukan pemeriksaan cepat untuk mencegah sakitnya semakin parah.

Lantas, bagaimana cara memeriksa usus buntu sendiri? Lalu apa saja gejala umum usus buntu? Simak pembahasan lengkapnya di artikel ini.

IKLAN

GULIR UNTUK LANJUTKAN KONTEN

Cara Memeriksa Usus Buntu Sendiri

Dilansir dari situs UK National Health Service, salah satu gejala umum usus buntu adalah nyeri di bagian tengah perut. Dalam beberapa waktu, rasa sakit berpindah ke perut kanan bawah, tempat usus buntu berada.

Dalam situasi ini, Anda dapat memeriksa usus buntu secara mandiri dengan menekan bagian perut yang nyeri dengan tangan. Jika menekan dengan kekuatan sedang membuat Anda tidak nyaman, maka diyakini Anda menderita radang usus buntu.

Apalagi jika nyeri di perut kanan bawah sudah berlangsung berhari-hari, maka segera temui dokter untuk pemeriksaan lebih lanjut.

Gejala Umum Apendisitis

Tidak hanya nyeri perut, ada beberapa gejala umum lainnya saat seseorang mengalami radang usus buntu, yaitu sebagai berikut:

Kehilangan selera makan. Mual dan muntah setelah sakit perut dimulai. Perut bengkak. Demam dengan suhu antara 37-38,5°C. Kram ringan di perut. Nyeri perut bertambah parah saat bergerak atau batuk. Rasa sakitnya akan sangat kuat dan dapat menyebabkan seseorang sulit tidur, mengalami gangguan pencernaan.

Penyebab Apendisitis

Tentunya ada beberapa faktor yang menyebabkan seseorang terkena radang usus buntu. Mengutip situs MD, berikut adalah penyebab radang usus buntu.

1. Penumpukan Feses di Perut

Adanya feses yang mengeras dan menumpuk di perut menjadi salah satu faktor seseorang mengalami radang usus buntu. Jika tidak segera ditangani, feses akan mengganggu usus buntu atau usus buntu.

2. Ada batasan lampiran

Penyumbatan ini biasanya disebabkan oleh benda asing seperti makanan. Jika dibiarkan, usus buntu akan membengkak dan lama kelamaan menimbulkan rasa sakit, ini merupakan bentuk respon terhadap infeksi pada tubuh manusia.

3. Adanya Bakteri

Seseorang dapat mengalami radang usus buntu karena disebabkan oleh bakteri pada usus buntu. Ketika usus buntu tersumbat, menyebabkan bakteri berkembang biak di dalamnya. Jika tidak segera ditangani, radang usus buntu juga berisiko menyumbat aliran darah.

Komplikasi Akibat Apendisitis

Jika usus buntu tidak segera ditangani, maka bisa pecah dan menyebabkan infeksi yang sangat berbahaya. Ada beberapa komplikasi akibat radang usus buntu yang semakin parah, yaitu:

Infeksi dapat menyebar ke organ perut (peritonitis) atau perut. Infeksi juga dapat menyebar ke seluruh tubuh. Hal itu dapat menyebabkan abses, yaitu suatu kondisi dimana seseorang merasakan sakit tubuh yang parah.

Nah itulah penjelasan lengkap mengenai cara mendiagnosis usus buntu secara mandiri beserta gejala umum dan penyebab penyakit usus buntu. Semoga artikel ini membantu detikers!

Tonton Video “Pria India Terinfeksi Jamur Tumbuhan”
[Gambas:Video 20detik]
(ilf/fds)