Jakarta – Kasus COVID-19 baru-baru ini meningkat secara signifikan. Hal itu diyakini karena adanya subvarian baru Omicron, yakni XBB dan BQ.1, yang kini mencapai 60 persen dari total kasus harian COVID-19. Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin juga memprediksi puncak gelombang subvarian Omicron akan terjadi dalam waktu dekat.
“Saat ini XBB, BQ.1 saya lihat sudah di atas 60 persen. Tapi belum 90 persen. Saya lihat angka positifnya setinggi ini, setidaknya harus naik sampai akhir bulan. up,” ujarnya baru-baru ini.
Konon, top Omicron baru ini mungkin tidak seburuk varian Delta tahun lalu. Menurut Budi, Omicron XBB diprediksi hanya mencapai 20 ribu kasus per hari.
Sedangkan puncak gelombang Delta terjadi pada 15 Juli 2021 dengan 56.757 kasus dalam sehari.
“Kalau kita mengikuti pola Singapura, bulan depan harusnya meningkat menjadi hampir 20.000 sehari,” kata Menkes.
Puncak kasus COVID-19, kata dia, terlihat dari tren angka positif yang terus meningkat. Jika terjadi peningkatan yang konsisten sebanyak dua hingga tiga kali per hari, maka kasus harian COVID-19 belum melewati puncaknya.
Namun di sisi lain, jika kenaikannya menurun atau bahkan menurun, kemungkinan puncak kasus COVID-19 sudah terlewati. Sementara itu, saat ini tren kasus harian disebut terus meningkat hingga akhir bulan ini di tengah angka positif yang masih jauh di atas standar Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
Tonton Video “Gejala Awal Subvarian Omicron XBB”.
[Gambas:Video 20detik]
(suc/naf)