Badung –
Wisatawan di Bali sering naik motor melewati jalan tikus di kawasan Canggu untuk menghindari macet. Bukannya selamat, mereka malah sering terjun ke sawah.
Jalan pintas yang populer di kalangan wisatawan adalah Jalur Tanghap Batu atau yang lebih dikenal dengan Mango Alley. Ini jalan kecil di tengah sawah menuju Umalas Kauh, Kerobokan, Badung. Rencananya jalan tersebut akan diperlebar. Karena sering terjadi bule jatuh ke tengah sawah. Saat terjadi kemacetan mereka juga sering bertengkar.
Jalan itu dulunya adalah sawah. Ukurannya cukup sempit untuk dilewati sepeda motor. Sempit banget, kalau sepeda motor dari dua arah saling berpapasan, salah satunya harus mengalah untuk berhenti dulu.
IKLAN
GULIR UNTUK LANJUTKAN KONTEN
Jadi jika Anda tidak terbiasa, ada risiko Anda akan terjun ke lapangan. Namun jalan tersebut tetap menjadi pilihan untuk menghemat jarak, sekaligus menghindari kemacetan di jalan utama.
Kelian Subak Banjar Sari I Nyoman Lendra mengakui, jalur ini belakangan banyak digunakan wisatawan. Termasuk orang asing. Dulu, kata dia, jalan itu dibangun karena akan digelar lomba subak Banjar Sari.
“Dulu jalan kecil, kemudian diperlebar. I Wayan Warda (almarhum) dulu sering mengadakan pesta, tapi masa muda saya lupa lomba,” ujarnya saat ditemui di rumahnya di Banjar Tegal Gundul. , Tibubeneng, Kuta Utara, Rabu (23/11/2022).
Setelah I Wayan Warda meninggal dunia, katanya, digantikan oleh Wayan Gentih (pekaseh) hingga akhirnya diperbaiki dan dibeton.
“Kalau Wayan Warda membangun jalan bersama Krama Subak Sari, lupa tahunnya saja,” kata pria yang biasa disapa Pak Suan ini.
Sayangnya, akibat kondisi jalan rusak saat ini, banyak yang menjadi korban.
“Semua orang mengeluh banyak tamu yang jatuh ke sawah. Kalau musim hujan ramai sering terjadi kemacetan, tamu tidak mau pindah, banyak yang tumbang, pemilik sawah hancur, mereka mengeluh. ,” dia berkata.
Pria berusia 65 tahun itu kemudian menjelaskan, baru-baru ini dirinya melakukan pengukuran mandiri dengan Dinas Banjar Tegal Gundul dan dengan para pemilik sawah.
Permintaan tersebut adalah meminta kerelaan pemilik sawah untuk memberikan lahan sawahnya secara gratis untuk dikembangkan. Panjang rutenya sendiri diperkirakan mencapai 300 meter.
“Rencananya akan dilebarkan menjadi 5 meter dari atas ke bawah dan kami telah meminta pemilik tanah/sawah untuk memberikannya secara gratis dan mereka setuju,” ujar Kelian dari Dinas Banjar Tegal Gundul I Wayan Suryanta.
Rencananya jalan tersebut akan diaspal oleh Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PU PR) Kabupaten Badung.
“Ya betul kita semua di bawah ini hanya menunggu perintah, tapi itu yang akan dikerjakan oleh PUPR Badung,” ujarnya.
Artikel ini telah diposting di detikBali.
Simak Video “Tari Kecak Uluwatu Bali Penuh Filosofi Mistis”
[Gambas:Video 20detik]
(pin/pin)