Keakwa –
Maximus Tipagau adalah tokoh Papua yang terus mengedukasi masyarakat tentang alam. Termasuk hewan langka, kura-kura.
Pekan lalu, Maximus sedang dalam perjalanan ke Kampung Keakwa, Mimika untuk membagikan sagu ke pedalaman. Saat itu Maximus sedang berada di desa dekat Rumah Sagu Keakwa.
Tiba-tiba dia melihat laba-laba betina besar di dalam rumah warga. Labi-Labi adalah sejenis kura-kura dengan moncong mirip babi di punggungnya.
IKLAN
GULIR UNTUK LANJUTKAN KONTEN
Hewan ini termasuk dalam hewan langka yang terancam punah. Jumlahnya tentu saja terus berkurang karena minimnya pendidikan masyarakat yang terus menempuhnya.
Maximus Tipagau mengedukasi warga tentang penyu Foto: (Maximus/Istimewa)
Maximus mendekati rumah itu. Selama percakapan, Gladiator bertanya kepada pemilik rumah dari mana dia mendapatkan kura-kura ini.
Usut punya usut, ternyata penyu itu didapat dari sungai. Bahkan, direncanakan ibu rumah tangga yang akan memasak labu tersebut.
Melihat hal tersebut, hati Maximus tercabik-cabik. Dengan tegas, dia memberi tahu pemilik rumah bahwa laba-laba ini tidak boleh dimakan.
“Aku sudah membelinya, tapi tidak memakannya dan melepaskannya,” jawab Maximus dengan tegas.
Prinsip Maximus begitu kuat sehingga mengalahkan keinginan masyarakat untuk memakannya. Meski berat hati, akhirnya labi-labi ini dilepas ke alam.
Maximus membawa kura-kura ke jembatan di atas sungai. Membasahi cangkang penyu, Maximus diam-diam menyuruhnya segera pulang, kembali ke alam.
Kura-kura itu sepertinya mengerti apa yang dimaksud Maximus, kakinya yang lemas tiba-tiba menjadi kuat. Kepalanya terangkat, tubuhnya siap dan meluncur ke sungai.
Pelepasan penyu itu disusul dengan tangisan ibu pemilik rumah. Erangan keras terdengar, mengganggu Maximus.
Tidak, mama ini tidak menangis karena sedih karena kura-kura itu hilang. Mama sedih karena dia tidak bisa memasak labu.
Dengan tenang, Maximus memberi pemahaman kepada Mama bahwa kura-kura tidak lagi boleh dimakan. Sang ibu semakin menangis karena kura-kura itu telah pergi.
Nah, apa yang bisa saya katakan, namanya juga tidak asing. Semoga kedepannya masyarakat Keakwa tidak lagi memakan merpati karena pendidikan yang sedikit.
Simak Video “Penampakan Pesawat Sipil Berlubang Usai Ditembak KKB”
[Gambas:Video 20detik]
(bulan/bulan)