Jakarta –
Pemerintah China dikabarkan sedang terburu-buru merilis vaksin COVID-19 untuk melawan gelombang baru COVID yang puncaknya diprediksikan pada akhir Juni 2023. Gelombang baru ini diperkirakan akan jauh lebih buruk dari gelombang sebelumnya yang melanda pada akhir tahun lalu hingga Januari, dan diperkirakan telah menyebabkan 65 juta kasus setiap minggu.
Ahli epidemiologi China terkemuka Zhong Nanshan pada konferensi bioteknologi di Guangzhou, mengatakan bahwa dua vaksinasi baru untuk subvarian omicron XBB, termasuk XBB.1.9.1, XBB.1.5, dan XBB.1.16, telah diberikan persetujuan awal oleh regulator obat China.
Zhong juga mengatakan bahwa tiga hingga empat vaksin lagi akan segera disetujui, tetapi dia tidak memberikan rincian lebih lanjut.
IKLAN
GULIR UNTUK LANJUTKAN KONTEN
Dikutip dari The Washington Post, ramalan ini mungkin merupakan gelombang COVID terbesar yang pernah tercatat sejak program ketat Zero COVID China dilonggarkan musim dingin lalu, mengakibatkan hingga 85 persen populasi jatuh sakit saat itu.
Namun selain itu, para pejabat di China mengklaim bahwa gelombang saat ini tidak akan seburuk gelombang sebelumnya. Peneliti Divisi Penyakit Menular China Center for Disease Control (CDC), Wang Liping mengatakan, jumlah pasien demam di klinik tersebut memang meningkat sejak April. Namun, jumlah tersebut masih lebih rendah dari puncak COVID-19 pada gelombang sebelumnya.
Dia juga mengatakan sebagian besar pasien mengalami gejala ringan.
“Dengan demikian, berdasarkan data pantauan kami dari berbagai saluran, wabah yang disebabkan oleh varian strain XBB akan berlanjut untuk sementara waktu di masa mendatang, namun situasi pencegahan dan pengendalian wabah di seluruh tanah air stabil dan terkendali,” ujarnya. dikutip ABC News.
Akankah Nol COVID Berlaku Kembali?
Pembatasan yang mirip dengan era Zero COVID sejauh ini belum diberitahukan untuk diberlakukan kembali, dan mayoritas penduduk tampaknya menjalani kehidupan sehari-hari seperti biasa.
Tonton Video “Penolakan China atas Tuduhan Ketidaktransparan Terkait Covid-19”
[Gambas:Video 20detik]
(suk/suk)