Jakarta –
Aktor lawas, Rudy Salam meninggal dunia pada Jumat (18/11/2022) di usia 73 tahun. Sebelum meninggal, Rudy Salam diketahui menderita depresi berkepanjangan selama hampir 7 tahun.
Roy Marten, sebagai adik dari mendiang Rudy, menceritakan kondisi adiknya sebelum meninggal.
“Penderitaan Mas Rudy sudah berakhir, karena Mas Rudy sudah menderita selama tujuh tahun, jadi menurut saya ini jalan yang terbaik. Saya kira awalnya dia depresi, entah kenapa,” kata Roy Marten dikutip dari InsertLive. , Minggu (20/11).
“Tapi sejak 10 tahun yang lalu, 15 tahun yang lalu, dia sakit selama dua tahun tapi akhirnya sembuh. Apa yang harus menjadi perhatian saya tidak tahu kenapa,” lanjut Roy.
Depresi yang dialaminya disebut-sebut menjadi penyebab kondisi Rudy semakin melemah. Rudy kesulitan melakukan aktivitas yang membuatnya lumpuh.
“Ada semacam tekanan, dia mulai gelisah, mondar-mandir, tidak bisa fokus, tidak bisa diajak, lama-lama malas bergerak, karena vertigo jadi malas. bergerak dan kemudian lumpuh,” kata Roy.
Mungkinkah Distimia?
Dikutip dari Mayo Clinic, dysthymia atau gangguan depresi persisten adalah gangguan depresi jangka panjang atau kronis yang persisten. Itu berlangsung selama bertahun-tahun dan secara signifikan dapat mengganggu hubungan, sekolah, pekerjaan, dan aktivitas sehari-hari.
Dysthymia membuat penderitanya sulit bersikap optimis meski sedang bahagia. Biasanya digambarkan dengan kepribadian yang murung, selalu mengeluh, dan sulit untuk bersenang-senang.
Dysthymia dapat dialami oleh semua kalangan, mulai dari anak-anak, dewasa, hingga lansia.
Gejala Distimia
Gejala yang timbul dari dysthymia biasanya datang dan pergi selama bertahun-tahun. Intensitas gejala juga bervariasi dari waktu ke waktu.
Gejala dysthymia dapat menyebabkan gangguan yang signifikan, yaitu:
Kehilangan minat dalam aktivitas sehari-hari Kesedihan, kehampaan, atau perasaan putus asa Kelelahan dan kekurangan energi Harga diri rendah, sering mengkritik diri sendiri atau merasa tidak cukup atau masalah tidur berlebihan
Faktor Risiko Distimia
Penyebab dysthymia belum diketahui secara pasti, namun terdapat beberapa faktor risiko yang memungkinkan seseorang mengalami gangguan depresi jangka panjang ini.
Berikut beberapa faktor risiko dysthymia yang dikutip dari Healthline:
Faktor keluarga dengan riwayat yang sama Riwayat kondisi kesehatan mental, seperti kecemasan dan bipolar Penyakit fisik kronis, seperti penyakit jantung dan diabetes Penggunaan narkoba
Simak video “Top 5: #RIPTwitter yang menyadarkan dunia media sosial hingga polio mewabah”
[Gambas:Video 20detik]
(naf/naf)