Jakarta –
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mendesak percepatan produksi dokter spesialis. Indonesia, kata dia, membutuhkan 330 dokter spesialis untuk 514 kabupaten/kota, misalnya untuk kebutuhan pemasangan cincin jantung.
Pemasangan ring dilakukan pada pasien jantung dan membutuhkan penanganan cepat selama 2×24 jam. Selama ini baru 100 kabupaten/kota yang memiliki alat ring fitting, sehingga potensi pasien tidak bertahan hidup cukup besar.
“Agar bisa dipasang ring itu perlu dokter spesialis jantung intervensi, jadi dia ahli sekaligus, tapi tetap ada spesialis intervensi,” katanya dalam rapat kerja dengan Komisi IX DPR. RI, Rabu (30). /11/2022).
IKLAN
GULIR UNTUK LANJUTKAN KONTEN
“Atau kalau tidak ada spesialis vaskular intervensi, dia harus penyakit dalam tapi pengguna intervensi kardiovaskular, ini yang sulit,” katanya.
Menurut Menkes, dari 20 program studi spesialis yang hanya mampu menghasilkan 25 dokter setahun, target memenuhi 330 dokter hanya bisa dicapai dalam waktu 15 tahun. Untuk itu, Menkes memulai beasiswa khusus pelayanan cincin jantung yang targetnya bisa dipraktikkan dalam waktu singkat enam bulan.
Ia mengatakan, komunikasi telah dilakukan dengan PERKI dan perguruan tinggi, keduanya sepakat dengan usulan untuk menurunkan angka kematian yang tinggi pada kasus jantung, penyakit yang paling banyak diderita BPJS Kesehatan.
Kecenderungan minimnya peralatan dan dokter spesialis juga dilaporkan terjadi pada penyakit selain penyakit jantung.
“Tapi yang paling cepat jantungnya, karena kebetulan organisasi profesi dan kuliahnya padat, kalau kanker ginjal, stroke, susah ngurusnya,” lanjutnya.
“Karena kebetulan organisasi profesi dan perguruan tinggi kompak, kalau stroke ginjal cukup sulit ditangani, saya kira dinamika antar dokter ini sangat tinggi, tidak kalah dengan dinamika partai politik,” pungkasnya.
Tonton Video “Spesialis Paru Bicara Viral Ibu Inhalasi Hidrogen”
[Gambas:Video 20detik]
(naf/kn)