Jakarta –
Baru-baru ini, tenda Sakinah menjadi sorotan netizen karena tempat tersebut ditetapkan sebagai lokasi persetubuhan pasangan suami istri yang terkena dampak gempa di Cianjur. Operator Ferry R Firdaus mengaku ada keluhan warga yang kesulitan memenuhi kebutuhan biologis suami istri akibat gempa.
Misalnya, sepasang suami istri di Kampung Pasir Goong yang sebelumnya berpisah, baru bertemu kembali setelah terjadi gempa.
“Jadi warga ini sudah hampir dua bulan bekerja di luar negeri, meninggalkan istrinya, niatnya untuk melepas rindu pada istrinya setelah dua bulan bekerja di luar negeri. Tapi bagaimana jika terjadi gempa,” ujarnya, dikutip dari Antara.
IKLAN
GULIR UNTUK LANJUTKAN KONTEN
Menurut pakar seks dr Boyke Dian Nugraha, bukan hal yang ‘aneh’ jika seseorang masih memikirkan seks di tengah bencana. Berhubungan seks merupakan syarat wajib bagi pasangan suami istri.
“Kebutuhan seks itu sama dengan makan dan minum, dan itu satu-satunya perbedaan jika orang tidak makan atau minum mereka mati, jika berhubungan seks mereka tidak mati, satu-satunya perbedaan adalah pusing,” katanya. . ke detikcomditulis Jumat (2/12/2022).
Menurutnya, tenda yang dibuat khusus untuk pasangan suami istri asalkan disiapkan dengan rapi merupakan langkah yang baik bagi panitia untuk membantu korban gempa.
“Sama seperti kenapa di lapas juga ada tempat khusus untuk berhubungan seks antara suami istri, karena ya namanya hubungan suami istri itu sesuatu yang wajar,” lanjutnya.
“Itu kodrat yang dianugerahkan Tuhan kepada kami, jadi kalau mereka juga menyiapkan tenda di dekat korban gempa, suami istri baik-baik saja dan bagi saya itu sangat manusiawi,” pungkasnya.
Simak Video “Anita Tanjung Beri Trauma Healing Anak Gempa Cianjur”
[Gambas:Video 20detik]
(naf/atas)