liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
bosswin168
bosswin168 login
bosswin168 login
bosswin168 rtp
bosswin168 login
bosswin168 link alternatif
boswin168
bocoran rtp bosswin168
bocoran rtp bosswin168
slot online bosswin168
slot bosswin168
bosswin168 slot online
bosswin168
bosswin168 slot viral online
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
lotus138
bosswin168
bosswin168
maxwin138
master38
master38
master38
mabar69
mabar69
mabar69
mabar69
master38
ronin86
ronin86
ronin86
cocol77
cocol77
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
cocol77
ronin86
cocol77
cocol77
cocol77
maxwin138
Efek Doyan Makanan Berminyak, Nggak Cuma Bikin Kolesterol Nanjak!


Jakarta

Baru-baru ini viral video memasak ‘Nasi Minyak’. Dalam video yang beredar, terlihat sepiring nasi dan sambal yang disiram minyak. Netizen khawatir makanan ini bisa memicu lonjakan kadar kolesterol dalam tubuh.

Ahli gizi klinis Rumah Sakit Pondok Indah (RSPI) Dr Juwalita Surapsari, MGizi, SpGK, menyoroti penggunaan minyak pada masakan sejenis. Apalagi jika minyak goreng digunakan berkali-kali, risiko yang mengintai antara lain penyakit kardiovaskular hingga obesitas.

“Makanan tinggi lemak, tinggi kalori itu pasti. Jadi resiko kegemukan disertai kolesterol tinggi sudah pasti menjadi faktor resiko penyakit seperti penyakit jantung. Jadi kalau sudah kegemukan, sudah ada kolesterol tinggi, berarti resikonya meningkat, tidak hanya satu,” ujarnya saat ditemui detikcom di Jakarta Selatan, Selasa (24/1/2023).

IKLAN

GULIR UNTUK LANJUTKAN KONTEN

“Semakin banyak faktor risikonya, semakin besar kemungkinan dia terkena penyakit jantung,” lanjut dr Juwalita.

Lebih lanjut ia menekankan penggunaan minyak secara berulang atau disebut dengan minyak jelantah. Karena tidak hanya menyebabkan penyakit jantung, kandungan radikal bebas dari proses pembuatan minyak ini juga bisa menyebabkan kanker.

“Namun jika dikaitkan dengan makanan dengan minyak jelantah, jangan lupa bahwa minyak jelantah sangat tinggi, tidak hanya lemak jenuh dan trans, tetapi juga tinggi oksidan yang dihasilkan dari proses memasak makanan tersebut,” jelasnya. . Dr.Juwalita.

“Jadi radikal bebas sudah banyak. Kalau radikal bebas banyak, risiko penyakit lebih besar. Bisa juga terjadi kanker,” tutupnya.

Simak video “Pedagang Sebut Soal Viral Masakan ‘Nasi Minyak’ di Itik Surabaya”
[Gambas:Video 20detik]
(vyp/naf)