Jakarta –
Setelah absen tahun lalu, pengangkat teratas Eko Yuli Irawankini dipastikan tampil di Kejuaraan Angkat Besi Dunia 2022. Ia akan turun di kelas 61 kg.
Kepastian tersebut disampaikan Eko yang saat ini tengah mempersiapkan diri untuk laga 5-16 Desember 2022 di Bogota, Kolombia.
“Persiapannya belum 100 persen. Artinya, kita masih melanjutkan latihan energi, minimal sama seperti saat kita di Ashgabat (Kejuaraan Dunia 2018),” ujar Eko kepada detikSport, Kamis (24/11/2022).
IKLAN
GULIR UNTUK LANJUTKAN KONTEN
Pada Kejuaraan Angkat Besi Dunia 2018 di Ashgabat, atlet angkat besi berusia 33 tahun itu berhasil meraih emas setelah membukukan total angkatan terbaik 317 kg, dengan rincian 143 kg pada ajang clean and jerk dan 174 kg pada ajang clean and jerk. Bahkan, Eko mengungguli rivalnya Li Fabin dan Qin Fulin yang hanya mencatatkan 310 kg dan 308 kg.
Sayangnya pada Kejuaraan Dunia Pattaya 2019, Eko baru mampu meraih medali perak setelah timnya dikalahkan oleh Li Fabin. Eko hanya mengemas 306 kg, sedangkan Fabin mencatatkan total 318 kg (graze 145 kg dan clean and jerk 173 kg).
“Sejauh ini di latihan kekuatan sebenarnya sudah mencapai 175 kg, tapi saya tidak berani membuat masalah karena berat badan saya masih tinggi, saya belum diet,” kata Eko Yuli Irawan.
“Jadi saya selalu bilang minimal harus 310 kg (graze 140 kg dan clean and jerk 170 kg). Karena total Li Fabin 318 kg, kemungkinan juga dia bisa 320 kg. Jadi, saya harus bersiap. Total itu,” lanjutnya.
Meski begitu, faktanya di Kejuaraan Dunia yang juga merupakan kualifikasi pertama Olimpiade Paris 2024 itu bukan sesuatu yang mudah bagi Eko. Selain lawannya memiliki kekuatan yang lebih tinggi, Eko juga harus menghadapi jet lag karena perbedaan waktu antara Indonesia dan Kolombia cukup lama, sekitar 12 jam.
“Untuk menghilangkan jet lag biasanya dua sampai tiga hari. Sedangkan saya berangkat tanggal 1 Desember dan bertanding tanggal 7 Desember. Jadi terlalu ketat. Makanya ini juga mengontrol cara latihan agar jet lag bisa diatasi dan tenaga. tetap optimal,” lanjutnya.
“Harapan saya tetap mencari jumlah bobot tertinggi. Saya tidak peduli dengan medali, yang penting maksimalkan jumlah bobot karena itu yang menentukan poin. Jadi selama itu sekarang dan saya harap Anda tetap bugar.
Simak Video “Guru dan Siswa SMA di Pacitan Sujud Syukur Rayakan Lulus Juara Dunia”
[Gambas:Video 20detik]
(mcy/rin)