Liverpool –
Roberto Firmino bisa dikategorikan sebagai calon legenda Liverpool. Namun, Firmino lebih suka dikenal dengan kerendahan hati dan senyumnya.
Firmino menjalani hari-hari terakhirnya sebagai pemain The Reds setelah memutuskan untuk tidak memperpanjang masa tinggalnya di kota pelabuhan. Laga melawan Aston Villa di Anfield, Sabtu (20/5/2023) malam WIB, merupakan laga terakhir Firmino di kandang sebelum ditutup di Southampton.
Kepergian Firmino menyisakan duka di hati para fans Liverpool. Sebab sejak kehadirannya delapan tahun lalu di Liverpool, Firmino menjadi pemain yang dikultuskan karena aksinya di dalam dan di luar lapangan.
IKLAN
GULIR UNTUK LANJUTKAN KONTEN
Di lapangan, Firmino menjadi andalan Juergen Klopp dan memperkenalkan peran baru sebagai striker bertahan. Firmino bahkan rela tak membagi ketenarannya dengan Mohamed Salah dan Sadio Mane, rekannya di trio Firmansah, demi tim.
Namun, Firmino telah berkontribusi besar dengan lahirnya tujuh trofi sekaligus memperkuat Liverpool serta menyumbang 109 gol dan 79 assist dari 360 pertandingan. Di luar lapangan, Firmino dikenal karena senyumnya dan keluarga yang penuh kasih.
Karena itulah Firmino tidak ingin menjadi sorotan media dan memilih untuk dikenal para penggemar nantinya sebagai seorang legenda yang baik hati, tidak sombong, dan banyak tersenyum.
“Itu membuat saya bahagia (mencetak assist alih-alih gol). Ini adalah suatu kehormatan dan keistimewaan bagi saya. Saya bekerja keras untuk berada di tempat saya sekarang dan ini adalah hasil kerja keras setiap hari, dengan klub saya dan saya.” tim – Saya sangat senang ketika para penggemar memilih saya sebagai pemain favorit mereka,” kata Roberto Firmino kepada Guardian.
“Bagaimana aku ingin dikenang oleh para fans? Hmm, sulit untuk menjelaskannya… (setelah berpikir) untuk menjadi baik dan tidak sombong.”
(mrp/adp)