Jakarta –
Para peneliti dikejutkan dengan penemuan yang menyebutkan kemungkinan virus Corona berasal dari anjing rakun kemudian menyebar ke manusia di pasar Wuhan. Lalu bagaimana dengan dugaan COVID-19 yang berasal dari kebocoran laboratorium di Wuhan?
“Tentu ini bukan bukti langsung,” kata Leo Poon, ahli virologi di Universitas Hong Kong dikutip dari Nature, Kamis (23/3/2023).
“Tapi ini yang terbaik yang bisa kami dapatkan sekarang, karena semua hewan telah dikeluarkan dari pasar dan kami tidak memiliki noda hewan,” lanjutnya.
IKLAN
GULIR UNTUK LANJUTKAN KONTEN
Pada Kamis (16/3), The Atlantic pertama kali melaporkan hasil analisis tersebut. Merujuk pada publikasi Zenodo yang belum peer-review, temuan tersebut diyakini dapat membuka jalan untuk studi lanjutan seperti investigasi asal-usul hewan pasar.
Para peneliti secara khusus mencari bukti mamalia yang bisa menjadi inang perantara virus tersebut. Mereka mengidentifikasi urutan DNA mitokondria untuk lima spesies liar termasuk anjing rakun, landak Malaya, landak Amur, rubah palem bertopeng, dan tikus bambu tua. Dari hewan-hewan tersebut, yang paling menonjol adalah DNA mitokondria dari anjing rakun.
Penelitian juga menunjukkan bahwa anjing rakun rentan terhadap infeksi SARS-CoV-2 dan dapat menyebarkan infeksi ke anjing rakun lain tanpa menunjukkan tanda-tanda penyakit yang jelas. Anjing rakun dan rubah palem bertopeng juga ditemukan terinfeksi virus yang sangat mirip dengan virus penyebab sindrom pernafasan akut parah (SARS) yang menyebabkan wabah pada manusia pada tahun 2003.
Bukan dari Kelelawar?
Sebelumnya juga beredar kabar bahwa virus Corona berasal dari kelelawar. Faktanya, penelitian menunjukkan bahwa nenek moyang SARS-CoV-2 mungkin berasal dari kelelawar. Namun, penularan dari kelelawar ke manusia masih belum jelas.
Para ilmuwan menduga peran inang perantara terlibat. Namun, mereka tidak dapat menemukan bukti kuat, yang menimbulkan spekulasi bahwa virus tersebut bocor baik sengaja atau tidak sengaja dari laboratorium di Wuhan.
Menurut para peneliti, studi terbaru ini tidak mengkonfirmasi apakah rakun benar-benar terinfeksi virus tersebut. Namun dengan temuan yang ada, hipotesis bahwa wabah tersebut berasal dari hewan di pasar semakin kuat.
“Data ini tidak memberikan jawaban pasti untuk pertanyaan bagaimana epidemi itu bermula,” kata Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Tedros Adhanom Ghebreyesus.
“Tapi setiap data penting untuk membawa kita lebih dekat ke jawabannya,” tambahnya.
Simak Video “WHO Bantah Hentikan Pencarian Asal Usul Covid-19”
[Gambas:Video 20detik]
(vyp/suc)