Jakarta –
Tren pengisi penis kini semakin meluas di kalangan warga Inggris. Apalagi, aksi memperbesar penis menjadi incaran para ‘ibu’ bagi para suami.
Dr Botox dan pemilik klinik pembesaran penis di Marylebone, London, Razvan Vasilas, mengatakan semakin banyak wanita yang tidak segan-segan datang kepadanya untuk memesan prosedur tersebut karena suami mereka terlalu malu untuk berkunjung secara langsung.
“Ini sering terjadi. Pria terlalu pemalu. Wanita melihat prosedurnya di media sosial dan memesan untuk suami mereka,” katanya kepada DailyStar.
IKLAN
GULIR UNTUK LANJUTKAN KONTEN
Bukan rahasia lagi kalau ukuran penis menjadi penanda identitas pria. Bagi mereka, semakin kecil ukuran laki-laki, semakin tidak percaya diri. Bahkan, pesepakbola legendaris Ronaldo pernah mengikuti prosedur ini.
Meski hasilnya bisa memuaskan, bukan berarti ini permanen. Efek filler penis hanya bertahan selama dua tahun. Jika ingin bertahan hidup, pasien harus menyuntikkan filler.
Prosedur pembesaran penis ini memakan waktu 20 menit dengan menyuntikkan asam hialuronat menggunakan kanula, sejenis tabung yang dapat dimasukkan ke dalam tubuh. Ada dua sesi filler penis, biasanya masing-masing Rp 26 juta dan Rp 16 juta.
Efek dan Risiko Pengisi Penis
Padahal, filler penis termasuk prosedur yang aman asalkan dilakukan oleh ahlinya. Bahkan dalam penelitian, efek samping dilaporkan hanya terjadi pada 4,3 persen dari semua pasien.
Namun, sekecil apapun tindakannya, tetap saja ada risiko yang mungkin muncul. Risiko terbesar adalah menyuntikkan cairan yang salah yang dapat menyebabkan penyumbatan pembuluh darah.
Risiko lain termasuk pembengkakan, hipersensitivitas, asimetri, nodul, dan kerusakan penis. Dalam kasus yang jarang tetapi mengancam jiwa adalah nekrosis kulit (kematian jaringan) atau emboli.
“Risiko infeksi sangat kecil, tapi bukan nol risiko,” kata Dr Neavin, ahli bedah di California, AS.
Di sisi lain, ahli urologi Rachmat Budi Santoso mengingatkan, filler penis bisa menyebabkan penyakit Peyronie atau penis bengkok.
”Kalau diisi filler ya bisa macam-macam, paling sering diisi minyak atau silikon atau apa saja ke penis,” ujarnya saat dihubungi detikcom, Kamis (8/12/2022).
“Bahayanya satu hari nanti, jaringan yang disuntik akan menebal, bikin penis bengkok, namanya Peyronie gitu,” lanjutnya.
Pembengkokan ini dipicu oleh kemungkinan tumbuhnya jaringan parut di penis yang kemudian membutuhkan pembedahan lebih lanjut. Efeknya cukup berat karena melemahkan ereksi.
”Seperti Peyronie, penetrasinya pun tidak bisa, ya (mempengaruhi) ereksi,” ujarnya saat dihubungi Kamis (12/8/2022).
Sampai saat ini, tidak ada penelitian yang mengatakan bahwa prosedur ini efektif secara permanen. Oleh karena itu, jika pasangan menginginkan hubungan seksual yang sehat, jalani gaya hidup yang baik dan seimbang.
”Saya menyarankan seledri bisa meningkatkan ereksi, tauge dan tomat. Biasanya saya pesan ke pasien saya,” ujarnya.
Seledri telah lama dikenal sebagai obat pria alami yang ampuh. Vitamin yang terkandung di dalamnya dapat merangsang fungsi kelenjar prostat. Oleh karena itu, sperma yang dihasilkan lebih berkualitas.
BERIKUTNYA: Alternatif cara memperbesar penis