liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
bosswin168
bosswin168 login
bosswin168 login
bosswin168 rtp
bosswin168 login
bosswin168 link alternatif
boswin168
bocoran rtp bosswin168
bocoran rtp bosswin168
slot online bosswin168
slot bosswin168
bosswin168 slot online
bosswin168
bosswin168 slot viral online
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
lotus138
bosswin168
bosswin168
maxwin138
master38
master38
master38
mabar69
mabar69
mabar69
mabar69
master38
ronin86
ronin86
ronin86
cocol77
cocol77
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
cocol77
ronin86
cocol77
cocol77
cocol77
maxwin138
Heran Calon Spesialis Tak Digaji, Menkes Buat Cara Baru Perbanyak Dokter


Jakarta

Sebelumnya, pemerintah membeberkan data minimnya jumlah dokter dan dokter spesialis, terutama di provinsi. Masih jauh dari standar organisasi kesehatan dunia (WHO) yaitu 1 per 1.000 penduduk.

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin akhirnya “mempercepat” dokter dan dokter spesialis yang tertinggal dengan memberikan beasiswa atau fellowship. Pertama ditujukan untuk Rumah Sakit Umum Daerah.

Kebutuhan dokter terutama terbuka untuk dokter spesialis yang memiliki penyebab kematian tertinggi di Indonesia, yaitu kanker, penyakit jantung, stroke, dan penyakit ginjal. ”Jadi saya pasti akan mengisi RSUD, mengisi fasilitas, dan memberikan beasiswa SDM, beasiswa beasiswa. Biar lebih cepat karena waktu saya tinggal satu tahun 11 bulan,” jelas Menkes dalam keterangan tertulis, Minggu (10/12/2022).

IKLAN

GULIR UNTUK LANJUTKAN KONTEN

Cara Baru Mempromosikan Dokter Spesialis

Kementerian Kesehatan RI juga akan mengubah proses Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) dari semula berbasis pendidikan menjadi berbasis rumah sakit. Artinya, mahasiswa belajar sambil bekerja di rumah sakit dan dijamin mendapat upah atau gaji.

Selain itu, Menkes menyampaikan bahwa jumlah rumah sakit lebih banyak dibandingkan perguruan tinggi, sehingga lebih tepat jika dokter spesialis lebih fokus berbasis rumah sakit.

“(Selama ini) Indonesia satu-satunya negara yang PPDS dokternya tidak dibayar, karena konsepnya program sekolah, bukan kerja,” jelas Menkes belum lama ini dalam diskusi dengan mahasiswa PPDS.

Menkes menyampaikan bahwa Indonesia merupakan satu-satunya negara yang menerapkan PPDS berbasis pendidikan, sehingga pada awalnya dokter tidak digaji.

“Saya yakin, Indonesia hanya mengikuti best practice. Kalau tidak, aneh,” kata Budi.

Sebagai tambahan informasi, berdasarkan data registrasi dokter atau STR yang dicatat Konsil Kedokteran Indonesia, jumlah dokter per 6 Desember sebanyak 164.402, dokter gigi 41.377, dokter gigi 5.158, spesialis 49.055.

Simak video “Tak Lagi Hadapi Pandemi, Ini 5 Program Prioritas Menkes Budi”
[Gambas:Video 20detik]
(naf/naf)