liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
bosswin168
bosswin168 login
bosswin168 login
bosswin168 rtp
bosswin168 login
bosswin168 link alternatif
boswin168
bocoran rtp bosswin168
bocoran rtp bosswin168
slot online bosswin168
slot bosswin168
bosswin168 slot online
bosswin168
bosswin168 slot viral online
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
lotus138
bosswin168
bosswin168
maxwin138
master38
master38
master38
mabar69
mabar69
mabar69
mabar69
master38
ronin86
ronin86
ronin86
cocol77
cocol77
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
cocol77
ronin86
cocol77
cocol77
cocol77
maxwin138
Inter Seperti Sedang Latih Tanding saat Kalahkan Milan


Milan

Pelatih legendaris AC Milan, Arrigo Sacchi mengkritik keputusan Stefano Pioli mengubah formasi melawan Inter Milan. Il Diavolo Rosso berada di bawah tekanan sehingga sulit dilawan.

Milan kalah 0-1 dari Inter pada laga lanjutan Liga Italia di Giuseppe Meazza, Senin (6/2/2023) dini hari WIB. Rossoneri tumbang di Derby della Madonnina akibat gol Lautaro Martinez di menit ke-34..

Akan sulit bagi Il Diavolo untuk melepaskan diri dari tekanan Inter di laga ini. Milan hanya mencatat 35 persen penguasaan bola dibandingkan Inter yang mendominasi dengan 65 persen.

IKLAN

GULIR UNTUK LANJUTKAN KONTEN

Inter juga mampu melakukan 15 tembakan dengan empat tembakan tepat sasaran. Sementara itu, Milan hanya melakukan empat tembakan dan tidak ada satupun yang mengenai sasaran.

Pendekatan defensif yang diterapkan Pioli dinilai menjadi alasan mengapa Milan kesulitan melepaskan diri dari tekanan Inter di laga ini. Pioli memilih menggunakan formasi 3-5-2, meninggalkan taktiknya yang biasa 4-2-3-1. Pemain dengan insting menyerang seperti Brahim Diaz, Ante Rebic, dan Rafael Leao juga baru masuk di babak kedua.

Pelatih legendaris Milan, Arrigo Sacchi, juga mengkritik keputusan Pioli mengubah formasi melawan Inter. Hal ini membuat Milan kesulitan memberikan perlawanan. Bahkan dia menyebut Inter seperti pertandingan latihan.

“Milan bukan lagi sebuah tim, apalagi versi babak pertama mereka. Inter tidak menghadapi lawan sungguhan tapi seperti pertandingan latihan. Rossoneri hanya mengejar lawan dan selalu terlambat. Mereka tidak pernah menekan atau menghentikan mereka dan terus bertahan mereka terlalu longgar,” kata Sacchi seperti dilansir La Gazzetta dello Sport.

Beralih ke pertahanan dengan lima pemain menciptakan kebingungan dan menghapus pekerjaan beberapa tahun terakhir. Itu pendapat saya. Itu membatalkan ide mereka. Mereka tidak memiliki satu tembakan pun di babak pertama. Itu satu arah dari Inter, yang tidak harus bertarung dan mendominasi,” jelasnya. .

Tonton Video “Derby della Madonnina Inter Milan!”
[Gambas:Video 20detik]
(pur/nds)