Jakarta – Baru-baru ini ada investigasi publik terkait penemuan jenazah satu keluarga di Kalideres, Jakarta Barat. Yang terbaru, polisi mengungkap keadaan keluarga yang dimumikan yang menjadi salah satu kendala untuk mengungkap kematian korban.
“Ini sedang diselidiki kedokteran forensik, meski tingkat kerumitannya cukup tinggi karena sudah terjadi mumifikasi, nanti akan dijawab oleh ahlinya,” kata Direktur Reserse Kriminal Polres Metro Kombes Jaya Hengki Haryadi kepada wartawan, Senin (31). /11/2022).
Di sisi lain, Dr. Ade Firmansyah, ahli forensik dari Universitas Indonesia menjelaskan bahwa mumi adalah perubahan yang terjadi pada jenazah akibat penguapan cairan dan pembusukan. Ia menambahkan proses ini memakan waktu sekitar 15 hari jika jenazah berada di luar rumah dan 2-3 bulan jika berada di dalam rumah.
Terkait hal ini, apa yang terjadi pada tubuh saat seseorang meninggal?
Dikutip dari Aftermath, Dr Arpad A Vass, Senior Staff Scientist di Oak Ridge National Laboratory dan Associate Professor di University of Tennessee mengatakan tubuh manusia terurai sekitar empat menit setelah seseorang meninggal.
Tahapan yang terjadi pada tubuh manusia setelah kematian
1. Autolisis
Tahap pertama pembusukan manusia disebut autolisis atau pencernaan sendiri dan dimulai 24 hingga 72 jam setelah kematian. Begitu sirkulasi darah dan pernapasan terhenti, tubuh tidak memiliki cara untuk mendapatkan oksigen atau membuang produk limbah. Kelebihan karbon dioksida menyebabkan lingkungan menjadi asam sampai membran sel bagian dalam pecah. Membran melepaskan enzim yang mulai memakan sel dari dalam ke luar.
Rigor mortis menyebabkan kekakuan otot. Tubuh akan mengalami lepuh kecil (bengkak) berisi cairan kaya nutrisi mulai muncul di organ dalam dan permukaan kulit. Tubuh akan terlihat pucat saat lepuhan pecah, dan lapisan atas kulit akan mulai mengendur.
2. Perut kembung
Tahap kedua pembusukan manusia terdiri dari kembung dan terjadi kira-kira 3-5 hari setelah manusia mati. Enzim yang bocor dari tahap pertama mulai menghasilkan banyak gas. Ini, membuat ukuran tubuh manusia bisa berlipat ganda, sehingga terlihat buncit. Senyawa yang mengandung belerang yang dikeluarkan oleh bakteri juga menyebabkan perubahan warna kulit. Selain itu, aktivitas serangga mungkin ada.
Mikroorganisme dan bakteri menghasilkan bau yang disebut pembusukan. Bau ini sering mengingatkan orang lain bahwa seseorang telah meninggal, dan dapat bertahan lama setelah jenazah diangkat.
3. Pembusukan
Cairan yang dikeluarkan melalui lubang menunjukkan awal pembusukan aktif. Kondisi ini biasanya terjadi 8-10 hari setelah kematian, tubuh berubah warna dari hijau menjadi merah. Kondisi ini terjadi ketika darah membusuk dan organ di perut menumpuk gas.
Beberapa minggu setelah kematian, organ, otot, dan kulit mencair. Ketika semua jaringan lunak tubuh membusuk, rambut, tulang, tulang rawan, dan pembusukan lainnya tetap ada. Tubuh kehilangan sebagian besar massa selama tahap ini.
4. Kerangka
Selama kurang lebih sebulan, tubuh perlahan membusuk dan akhirnya hanya menyisakan tulang atau kerangka saja. Tahap ini disebut skeletonization karena kerangka memiliki tingkat dekomposisi berdasarkan hilangnya komponen organik (kolagen) dan anorganik, tidak ada kerangka waktu yang pasti kapan kerangka terjadi.
Baca juga:
Tonton Video “Tanggapan WHO atas Laporan Kematian Cacar Monyet”
[Gambas:Video 20detik]
(kna/kna)