Jakarta –
Studi telah menemukan bahwa kesepian tidak lagi dapat diterima begitu saja. Kesepian sama mematikannya dengan merokok 15 batang sehari.
Kesepian merupakan masalah besar yang dapat menimbulkan berbagai masalah kesehatan fisik, masalah psikologis, dan masalah sosial. Sayangnya, kesepian tampaknya menjadi epidemi yang berkembang.
Para peneliti telah menemukan bahwa kesepian sama mematikannya dengan merokok 15 batang sehari. Orang yang kesepian 50 persen lebih mungkin meninggal lebih awal daripada mereka yang memiliki hubungan sosial yang sehat.
IKLAN
GULIR UNTUK LANJUTKAN KONTEN
Peneliti telah menemukan bahwa perasaan kesepian memicu aktivitas di beberapa bagian otak yang menyebabkan rasa sakit fisik. Saat merasa kesepian, tubuh mengirimkan sinyal ke otak bahwa ada ancaman untuk bertahan hidup.
“Dalam kesepian kronis, kadar hormon stres kortisol meningkat lebih tinggi di pagi hari dibandingkan mereka yang memiliki hubungan sosial,” kata ahli bedah saraf Sanjay Gupta kepada CNN.
Selain itu, University of California San Francisco menemukan bahwa menyendiri dapat menyebabkan penurunan kemampuan dalam melakukan tugas sehari-hari. Sekitar 59 persen merasa lebih sulit melakukan aktivitas sehari-hari seperti menaiki tangga atau berjalan.
Isolasi sosial dan kesepian juga dapat merusak kesehatan otak dan dikaitkan dengan fungsi kognitif yang lebih buruk dan risiko demensia yang lebih tinggi termasuk penyakit Alzheimer. Tidak seperti gangguan kesehatan mental seperti depresi, isolasi sosial dan kesepian seringkali tidak terdiagnosis.
Simak Video “Kemenkes Ungkap Pengeluaran Uang untuk Rokok Lebih Tinggi dari Makanan Bergizi”
[Gambas:Video 20detik]
(kn/naf)