liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
bosswin168
bosswin168 login
bosswin168 login
bosswin168 rtp
bosswin168 login
bosswin168 link alternatif
boswin168
bocoran rtp bosswin168
bocoran rtp bosswin168
slot online bosswin168
slot bosswin168
bosswin168 slot online
bosswin168
bosswin168 slot viral online
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
lotus138
bosswin168
bosswin168
maxwin138
master38
master38
master38
mabar69
mabar69
mabar69
mabar69
master38
ronin86
ronin86
ronin86
cocol77
cocol77
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
cocol77
ronin86
cocol77
cocol77
cocol77
maxwin138
Polio Naik Jadi 3 Kasus, Begini Gejala dan Penularannya

Jakarta

Cecilia Renny Padang, seorang dokter polio, membuktikan bahwa kecacatan tidak menghalangi perjalanan karirnya yang panjang. Setelah puluhan tahun mengenyam pendidikan sebagai dokter, di usianya yang sudah menginjak 67 tahun, wanita kelahiran Manado ini masih aktif berorganisasi, kini menjadi Ketua I Ikatan Dokter Indonesia Wilayah DKI Jakarta, sekaligus Ketua IDI Jakarta Barat. . Cabang.

Didiagnosis polio membuatnya tidak bisa berjalan, Cecilia tertular virus dari sepupunya saat berusia 1,9 tahun, tiba-tiba ia mengalami kejang disertai demam tinggi hampir 40 derajat Celcius. Saat itu, vaksin polio belum tersedia.

Tak mau terlambat, orang tuanya langsung membawa Cecilia ke terapi, sejenis fisioterapi. Untungnya, pertolongan pertama mencegah polio hanya menyerang kaki kiri Cecilia yang tampak semakin mengecil dari kaki kanannya.

IKLAN

GULIR UNTUK LANJUTKAN KONTEN

Singkat cerita, Cecilia dibawa ke Surabaya saat duduk di bangku kelas satu SD, berharap mendapat bantuan dari Yayasan Pembinaan Anak Difabel (YPAC). Cecilia diperintahkan untuk menjalani operasi rekonstruktif pada kaki tetapi tidak dapat dilakukan karena dia masih terlalu muda.

Cecilia Renny Padang, penyintas polio. Foto: Nafilah Sri Sagita K/detikHealth

Pada akhirnya, ia hanya mendapat pelatihan bagaimana melakukan aktivitas polio seperti senam jalan agar otot kakinya tetap bisa berfungsi meski didiagnosa polio. ”Agar kakinya tidak terpeleset terus,” kata Cecilia.

Seperti sebuah keajaiban, sembilan bulan berlalu setelah Cecilia dan keluarganya memutuskan untuk kembali ke Manado, kondisi Cecilia menunjukkan peningkatan pesat sehingga ia dapat berdiri dan berjalan meski kaki kirinya tampak ‘menggantung’.

Cecilia baru bisa melakukan operasi rekonstruksi kaki beberapa tahun kemudian, tepatnya pada tahun 1963-1964. Setelah operasi, kaki kirinya diangkat. Sejak itu, keadaan terus membaik.

“Polio adalah teman saya. Tidak ada alasan bagi saya untuk tidak berguna bagi orang lain,” ujarnya saat ditemui di Hotel JS Luwansa, Jakarta Selatan, Sabtu (12/3/2022).

Simak Video “Covid-19 Penyebab Kasus Polio di Indonesia”
[Gambas:Video 20detik]