liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
bosswin168
bosswin168 login
bosswin168 login
bosswin168 rtp
bosswin168 login
bosswin168 link alternatif
boswin168
bocoran rtp bosswin168
bocoran rtp bosswin168
slot online bosswin168
slot bosswin168
bosswin168 slot online
bosswin168
bosswin168 slot viral online
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
lotus138
bosswin168
bosswin168
maxwin138
master38
master38
master38
mabar69
mabar69
mabar69
mabar69
master38
ronin86
ronin86
ronin86
cocol77
cocol77
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
cocol77
ronin86
cocol77
cocol77
cocol77
maxwin138
Konflik Manusia Vs Singa Memburuk, Seminggu 10 Ekor Singa Tewas Terbunuh


Jakarta

Mungkin kita juga harus memikirkan kelangsungan hidup manusia dan hewan liar. Hanya dalam satu minggu, 10 singa dibunuh oleh tangan manusia.

Fakta itu terjadi di Kenya. Konflik antara hewan liar dan manusia semakin parah. Menurut Kenya Wildlife Service (KWS), sepuluh singa tewas di Kenya selatan pekan lalu, enam di antaranya dalam satu hari.

“Ini jumlah singa yang luar biasa besar untuk dibunuh sekaligus,” kata juru bicara KWS.

IKLAN

GULIR UNTUK LANJUTKAN KONTEN

Itu terjadi setelah konservasi mengumumkan pembunuhan salah satu singa tertua di Afrika, Loonkiito, yang berusia 19 tahun awal pekan ini. Dia berkeliaran keluar dari tempat kudus dan masuk ke kandang ternak karena kelaparan. Menurut organisasi konservasi Lion Guardians dia dibunuh oleh seorang pemilik ternak.

Dalam siaran persnya, KWS menyebut keenam singa itu mati pada Sabtu (13/5). Singa memangsa 11 ekor kambing dan seekor anjing. Singa adalah bagian dari ekosistem Amboseli di Distrik Kajiado, situs cagar biosfer UNESCO di dekat Gunung Kilimanjaro.

KWS langsung bertindak. Mereka mengadakan pertemuan di hari yang sama dengan mengundang warga sekitar dan pejabat pemerintah.

“Diskusi difokuskan untuk menemukan cara meminimalkan risiko konflik manusia-satwa liar, termasuk mengembangkan sistem peringatan dini untuk mengingatkan masyarakat akan keberadaan satwa liar di sekitar mereka,” kata KWS.

“Diskusi lebih lanjut difokuskan pada gambaran yang lebih luas untuk mengeksplorasi konflik manusia-satwa liar dalam konteks kehidupan masyarakat dan pembagian keuntungan menuju koeksistensi yang harmonis dalam komunitas terbuka dan lanskap satwa liar,” katanya.

Tonton Video “Menteri Dalam Negeri Kenya Bersumpah Tragedi Kultus Kelaparan: Tidak Akan Pernah Terjadi Lagi”
[Gambas:Video 20detik]
(sim/fem)