liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
bosswin168
bosswin168 login
bosswin168 login
bosswin168 rtp
bosswin168 login
bosswin168 link alternatif
boswin168
bocoran rtp bosswin168
bocoran rtp bosswin168
slot online bosswin168
slot bosswin168
bosswin168 slot online
bosswin168
bosswin168 slot viral online
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
lotus138
bosswin168
bosswin168
maxwin138
master38
master38
master38
mabar69
mabar69
mabar69
mabar69
master38
ronin86
ronin86
ronin86
cocol77
cocol77
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
cocol77
ronin86
cocol77
cocol77
cocol77
maxwin138
Konon dari Gua Ini Kerap Terdengar Lantunan Selawat Misterius


Sukabumi

Di Palabuhanratu banyak sekali destinasi yang memiliki cerita mistis. Salah satunya adalah Gua Batu Masigit. Konon, dari dalam goa ini sering terdengar sapaan.

Meneliti cerita mistis di Teluk Palabuhanratu Kabupaten Sukabumi sepertinya tidak ada habisnya. Erat kaitannya dengan kisah penguasa pantai selatan Nyi Roro Kidul dengan kisah penampakan, suara atau suara-suara misterius.

Satu yang masih mengundang misteri adalah dengungan salam dari Gua Batu Masigit, Desa Sangrawayang, Kecamatan Simpenan, Kabupaten Sukabumi. Cerita ini diturunkan dari generasi ke generasi, menjadi urban legend di daerah tersebut.

IKLAN

GULIR UNTUK LANJUTKAN KONTEN

“Di lokasi Gua Batu Masigit sering terdengar suara-suara aneh seperti gema sapaan yang sering terdengar di lokasi ini,” ujar Heri Krisnalan (53), yang akrab disapa Abah Doyok, penjaga Pantai Karang Embe, Desa Sangrawayang, Jumat (24/3/2023) Kemarin.

Kata Abah Doyok, suara sapaan masih menjadi mitos yang belum tuntas. Banyak penduduk setempat mendengar sapaan itu. Meski diketahui goa tersebut kosong dan tidak berpenghuni.

Gua Batu Masigit terletak tepat di pinggir pantai yang terhalang oleh beberapa batu karang yang menjulang tinggi, batu karang tersebut menjorok hingga ke Teluk Palabuhanratu. Pohon Kiara yang berumur puluhan hingga ratusan tahun berdiri megah di pinggir tebing.

“Akibat suara salat yang terus terdengar, akhirnya warga menamakan goa tersebut Batu Masigit. Nama itu diberikan karena sering terdengar suara kegiatan keagamaan di dalam goa, seperti mushola,” ujar Abah Doyok.

Di mulut goa terdapat dua buah batu besar yang hampir berhimpitan sebagai pintu masuk goa. Konon kedua batu raksasa tersebut merupakan jelmaan dari dua putri kembar. Hingga saat ini masih diperdebatkan, sosok putri yang dimaksud dalam cerita generasi ini.

“Menurut cerita sesepuh di sini, batu-batu tersebut merupakan penjelmaan dari dua perempuan kembar. Kedua saudara kembar tersebut bernama Kinasih dan Kenting Manik,” ujarnya.

Tim detikJabar mencoba masuk ke dalam goa, namun anehnya kamera tidak bisa menembus kedalaman goa meski terik matahari. Pandangan mata terbatas pada aliran air yang mengalir dan merembes ke pasir pantai.

Lingkungan gua memang tertutup semak dan pepohonan, terutama posisinya di antara deretan bebatuan karang dengan berbagai bentuk dan ukuran.

“Keberadaan goa ini hanya terlihat saat air laut surut, pada malam hari atau saat bulan terang, goa tertutup air laut,” pungkasnya.

—-

Artikel ini pernah dimuat di detikJabar dan selengkapnya bisa dibaca di sini.

Simak Video “Mengintai Gua Yang Dijadikan Kediaman Petani di Majalengka”
[Gambas:Video 20detik]
(www www)