liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
bosswin168
bosswin168 login
bosswin168 login
bosswin168 rtp
bosswin168 login
bosswin168 link alternatif
boswin168
bocoran rtp bosswin168
bocoran rtp bosswin168
slot online bosswin168
slot bosswin168
bosswin168 slot online
bosswin168
bosswin168 slot viral online
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
lotus138
bosswin168
bosswin168
maxwin138
master38
master38
master38
mabar69
mabar69
mabar69
mabar69
master38
ronin86
ronin86
ronin86
cocol77
cocol77
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
cocol77
ronin86
cocol77
cocol77
cocol77
maxwin138
Konser Coldplay di Malaysia Disenggol Politisi Biar Batal, Menteri Marah Besar


Kuala Lumpur

Menteri Pembangunan Pemerintah Daerah Malaysia David Nga Kor Ming sangat marah setelah politisi dari Partai Islam Seluruh Malaysia (PAS) menyerukan agar konser Coldplay dibatalkan.

Nasruddin Hassan, seorang politisi dari PAS mendesak pemerintah Malaysia untuk membatalkan konser Coldplay yang rencananya akan digelar di Stadion Bukit Jalil di Kuala Lumpur pada 22 November 2023.

Nga geram mendengar pernyataan itu. Dia juga menyenggol Nasreddin lagi.

IKLAN

GULIR UNTUK LANJUTKAN KONTEN

“Kalau PAS tidak suka Coldplay ya tidak apa-apa. Kalian tidak perlu membeli tiket konser mereka. Itu saja, tapi jangan halangi fans Coldplay untuk datang ke konser mereka,” kata Nga seperti dikutip dari Free Malaysia Today, sebelumnya. . minggu ini.

Hal itu diungkapkan Nga setelah Nassruddin mendesak pemerintah membatalkan konser Coldplay di Tanah Air pada November lalu.

Melalui unggahan di Facebook, Nasruddin menjelaskan mengapa Malaysia harus membatalkan konser tersebut. Dalam unggahan tersebut, Nasruddin melampirkan tangkapan layar dari cuitan akun @ColdplayOnStage.

Dalam cuitan tersebut, terlihat beberapa gambar yang memperlihatkan penyanyi utama Coldplay, Chris Martin, mengibarkan bendera LGBT saat konser di London, Inggris.

“Apakah pemerintah ingin memupuk hedonisme dan budaya sesat di negeri ini?” tulis Nasruddin di Facebook, seperti dilansir New Straits Times.

“Saya usulkan konser di Malaysia dibatalkan karena tidak membawa manfaat apapun bagi negara, ras dan agama.”

Menanggapi pernyataan Nasruddin, Nga menjelaskan bahwa konser Coldplay bukan sekadar acara musik.

Ia kemudian berkata, “Ini karena kita tahu bahwa ini bukan hanya soal penampilan, tapi konser seperti ini bisa membantu pertumbuhan ekonomi.”

Nga juga menegaskan, konser Coldplay ini sejalan dengan keinginan pemerintah untuk menjadikan Kuala Lumpur sebagai kota metropolitan yang diramaikan dengan acara hiburan.

Lebih lanjut, Nga juga menilai filosofi Coldplay sejalan dengan inisiatif kementeriannya untuk membersihkan pemerintahan.

Nga mengacu pada kampanye Coldplay 2021 untuk mendukung kapal membersihkan sampah plastik dari sungai di Malaysia.

Tak hanya itu, Nga berharap bisa memperkenalkan berbagai masakan Malaysia saat Coldplay datang ke negeri jiran nanti.

“Jangan lupa tahun 2025 adalah Tahun Visiting Malaysia. Kita harus mulai dari sekarang. Untuk itu kita perlu menyambut mereka. [Coldplay],” dia berkata.

—–

Artikel ini dimuat di CNN Indonesia.

Saksikan Video “Campurnya Perasaan Netizen Tentang Perang Tiket Coldplay”.
[Gambas:Video 20detik]
(www www)