Manggarai Barat –
Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kabupaten Manggarai Barat turun tajam akibat penurunan jumlah kunjungan wisatawan ke Labuan Bajo.
PAD Manggarai Barat dari sektor pariwisata yang ditargetkan mencapai Rp 13 miliar hingga akhir tahun ini diperkirakan tidak akan mencapai target.
“Pencapaian saat ini Rp 8,8 miliar di akhir November. Prediksi kami di akhir Desember nanti Rp 9 miliar lagi, jadi tidak tercapai (Rp 13 miliar). Alhamdulillah kalau mencapai Rp. 10 miliar karena penurunan jumlah wisatawan,” kata Kepala Bidang Ekonomi Pariwisata Dinas Kreatif dan Budaya Kabupaten Manggarai Barat Pius Baut.
IKLAN
GULIR UNTUK LANJUTKAN KONTEN
Dia mengatakan, target PAD Rp 13 miliar sebenarnya sudah dikoreksi dari target awal Rp 28 miliar pada Anggaran Induk 2022. Melihat kunjungan wisatawan yang tiba-tiba turun pada Agustus 2022, target diturunkan menjadi Rp 13 miliar pada 2022. APBD revisi.
“Penetapan di APBD terlalu tinggi, akhirnya disesuaikan karena kenyataannya cukup sulit, sehingga target disesuaikan hanya Rp 13 miliar,” ujar Pius.
Target tersebut jauh lebih kecil dibandingkan PAD sektor pariwisata pada tahun normal sebelum pandemi yakni pada 2019 yang berhasil disetorkan ke kas daerah sebesar Rp18 miliar. Pius mengatakan target PAD pariwisata tahun ini meleset karena sektor pariwisata masih dalam pemulihan.
“Tahun ini kita masih recovery, masih recovery dari pandemi. Sebelumnya kunjungan wisatawan normal 260.000, jadi tahun 2019 capaian PAD Rp 18 miliar. Tahun 2022 ini hanya situasi pasca pandemi, tidak seperti biasanya. sebelumnya,” katanya.
“Kalau bukan karena pandemi, seharusnya ini meningkat, makanya tadinya dipatok Rp 28 miliar, tapi karena ini masih dalam masa pemulihan, tingkat kunjungan wisatawan tidak sebanyak kondisi normal, sehingga Target PAD disesuaikan,” lanjutnya.
5 Sumber Daya PAD Pariwisata Manggarai Barat
Ada lima sumber PAD dari sektor pariwisata di Kabupaten Manggarai Barat. Untuk masuk ke Taman Nasional Komodo dikenakan biaya Rp 50.000 per hari untuk wisatawan domestik dan Rp 100.000 untuk wisatawan mancanegara.
Berikutnya adalah retribusi diving-snorkeling yang dipungut di Syahbandar. Kemudian balas dendam akan memasuki Gua Rangko, Cunca Wulang. “Dalam dua bulan terakhir Batu Cermin sudah dibuka kembali, itu salah satu alasan pembalasan,” kata Pius.
Refund untuk obyek wisata lain di Manggarai Barat tidak dapat dipungut. “Retribusi ini mengacu pada fasilitas yang sudah dibangun, petugas juga disediakan untuk pengepul. Tapi bisa untuk ke depan ya, kalau dikembangkan dengan baik,” pungkas Pius.
Diketahui kunjungan wisatawan ke Labuan Bajo pada tahun 2022 mengalami penurunan drastis dibandingkan tahun normal sebelumnya yaitu 2019. Perbandingan tingkat kunjungan tahunan ini tidak termasuk tahun 2020 dan 2021 dimana tingkat kunjungan wisatawan sangat kecil akibat pandemi.
Pada tahun 2022, jumlah kunjungan wisatawan ke Manggarai Barat sebanyak 158.817 orang. Pada 2019, jumlah wisatawan yang berkunjung ke Manggarai Barat mencapai 256.609 orang.
Pasalnya, pada Agustus 2022, kunjungan wisatawan ke Labuan Bajo tiba-tiba mengalami penurunan, dan berlanjut hingga November. Pada bulan Juli, jumlah kunjungan wisatawan cukup tinggi. Ini adalah sebuah anomali, karena kunjungan wisatawan pada bulan Agustus melonjak.
——
Artikel ini telah diposting di detikBali dan selengkapnya dapat dibaca di sini.
Simak Video “Jokowi Buka Vote Tiket Masuk Taman Nasional Komodo Rp 3,75 Juta”
[Gambas:Video 20detik]
(www www)