Jakarta –
roti menjadi pengganti nasi yang populer. Namun, apakah mengganti nasi dengan roti merupakan pilihan yang tepat untuk menghindari kolesterol? berikut penjelasannya.
Selain nasi, di beberapa negara roti merupakan makanan pokok. Roti dapat diolah dengan berbagai bahan tambahan dan dapat dijadikan menu yang menarik.
Bagi yang sedang diet, mungkin lebih suka makan roti daripada nasi. Roti dianggap sebagai makanan bebas kolesterol.
IKLAN
GULIR UNTUK LANJUTKAN KONTEN
Namun nyatanya, ada beberapa jenis roti yang mengandung diet kolesterol yang dapat meningkatkan LDL (low density lipoprotein) atau kolesterol jahat dalam darah.
Meskipun beberapa penelitian menunjukkan bahwa kolesterol makanan memiliki efek yang lebih kecil pada kadar kolesterol darah, konsumsi roti juga patut mendapat perhatian lebih detail.
Sebelum mengonsumsi roti, sebaiknya simak 4 penjelasan yang dirangkum dari medicalnewstoday.com (16/11).
1. Benarkah roti mengandung kolesterol?
Ada beberapa roti yang dibuat dengan tambahan produk hewani seperti susu atau keju. Foto: Getty Images
Kadar kolesterol pada roti sebenarnya dipengaruhi oleh faktor-faktor tertentu. Ada dua jenis kolesterol, satu kolesterol dalam darah dan kolesterol dalam makanan yang biasa dikenal dengan kolesterol makanan.
Kebanyakan roti dibuat dari bahan-bahan seperti tepung terigu, air dan ragi yang tidak mengandung kolesterol. Namun, beberapa jenis menggunakan tambahan produk hewani seperti susu atau telur yang memiliki kadar lemak jenuh dan mengandung kolesterol lebih tinggi.
Menurut Centers for Research and Disease Prevention (CDC) mengungkapkan bahwa makanan tinggi lemak jenuh biasanya banyak mengandung kolesterol. Namun, jenis ini kurang berpengaruh pada kolesterol darah seseorang.
Untuk itu, sebelum mengambil roti favorit Anda, ada baiknya memperhatikan bahan yang digunakan.
2. Apakah Roti Putih Bisa Mempengaruhi Kolesterol atau Tidak?
Roti putih juga banyak dijual dan dimakan karena merupakan sumber panas yang nyata. Foto: Getty Images
roti Putih adalah salah satu jenis roti yang paling sering dimakan. Roti tawar ini terbuat dari tepung halus yang diproses untuk menghilangkan bekatul dan kuman sehingga menghasilkan tekstur tepung yang lebih halus.
Namun, proses ini juga dapat menghilangkan nutrisi penting yang terdapat pada tepung termasuk zat besi, vitamin B, dan serat.
Kurangnya serat pada adonan roti cenderung membuat seseorang merasa kenyang dan cenderung meningkatkan keinginan untuk makan berlebihan.
Roti tawar juga dikenal sebagai karbohidrat olahan yang dapat meningkatkan kadar gula darah sehingga memungkinkan untuk memiliki kadar kolesterol LDL (kolesterol jahat) yang lebih tinggi dan kadar HDL (kolesterol baik) yang lebih rendah.
Tonton video “Memasak: Roti Panggang Ala Rumahan yang Manis dan Lezat”
[Gambas:Video 20detik]