Cimahi –
Bagi warga Kota Cimahi, pohon beringin di Taman Kartini memiliki mitos tersendiri. Dikatakan bahwa pohon ini tidak dapat ditebang. apa ceritanya
Tidak ada warga Cimahi yang tidak mengenal Taman Kartini. Area terbuka hijau (RTH) tempat orang berkumpul di pinggir jalan utama.
Taman yang menyimpan banyak kenangan karena dibangun sejak zaman penjajahan Belanda, sekitar tahun 1886. Berdiri di dekat pemukiman bekas perwira militer Belanda dan sebuah sekolah yang masih berfungsi dengan baik.
IKLAN
GULIR UNTUK LANJUTKAN KONTEN
Wajah taman seluas 6.500 meter persegi itu kini sudah banyak berubah. Perubahan telah dilakukan di setiap sudut taman untuk mengubur efek menyeramkan dan kumuh yang melekat dalam beberapa tahun terakhir.
“Sekarang bagus, tamannya sedikit lebih terang. Dulu, ketika saya dulu menghabiskan hari-hari sekolah saya di sini, daerah kumuh selalu menakutkan,” kata Leani Puteri (27), warga Cimahi ketika berbicara di taman. Kartini.
Yang membuatnya terkesan tentang Taman Kartini adalah pohon beringin di utara. Berdiri tegak dengan tinggi sekitar 20 meter, akar-akar yang menjuntai menjuntai seperti jubah, dan daun-daun yang rimbun menutupi beberapa sisi taman.
Dari mulut ke mulut, muncul mitos bahwa pohon ini tidak boleh ditebang. Apakah itu benar atau tidak, tidak dapat membuktikan faktanya.
“Ya kebetulan saya sekolah di sebelah Taman Kartini. Ceritanya seperti itu. Katanya enggak bisa dipotong.
Asep (44), salah satu PKL Taman Kartini mengatakan, sebelum dipugar dan ditambah dengan berbagai fasilitas, Taman Kartini kerap menjadi tempat kotor bagi anak muda dan punk.
“Tamannya dulu gelap, tidak seperti sekarang, sudah bagus. Terus tambak (kolam) kotor. Makanya gelap, banyak orang yang kotor, saya sudah saksikan (saksi) tapi itu urusan mereka sendiri, the best yang harus dilakukan adalah menghilangkannya,” kata Asep.
Efek horor memang terpancar dari Taman Kartini. Namun sebenarnya bukan karena ada hal mistis yang terjadi, melainkan cenderung karena keadaannya yang terabaikan.
“Sekarang enaknya nongkrong malam-malam, masih banyak yang mau datang. Kalau sore malah sepi, karena tamannya gelap dan kotor, jadi banyak yang bilang seram,” kata Asep.
—-
Artikel ini pernah dimuat di detikJabar dan selengkapnya bisa dibaca di sini.
Tonton Video “Pembunuh Anak Kembalikan Al-Quran di Cimahi Ternyata Pencuri”
[Gambas:Video 20detik]
(www www)