liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
bosswin168
bosswin168 login
bosswin168 login
bosswin168 rtp
bosswin168 login
bosswin168 link alternatif
boswin168
bocoran rtp bosswin168
bocoran rtp bosswin168
slot online bosswin168
slot bosswin168
bosswin168 slot online
bosswin168
bosswin168 slot viral online
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
lotus138
bosswin168
bosswin168
maxwin138
master38
master38
master38
mabar69
mabar69
mabar69
mabar69
master38
ronin86
ronin86
ronin86
cocol77
cocol77
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
cocol77
ronin86
cocol77
cocol77
cocol77
maxwin138
Nekat Healing Saat Nyepi, Desa Adat di Bali Proses Hukum 2 Warga


Buleleng

Desa Adat Sumberklampok memutuskan untuk mengadili 2 warganya, Ahmad Zaini dan Muhammad Rasyad, yang memutuskan melanggar aturan Nyepi dengan nekat pergi ke pantai dan melawan pecalang.

Keduanya diketahui memaksa masuk ke daerah pesisir untuk rekreasi dan memancing, membuka portal terhadap jalur patroli nelayan. Paruman atau rapat tersebut digelar secara tertutup mulai pukul 19.30 WITA hingga pukul 22.00 WITA, Jumat (24/3/2023) malam.

Alhasil, Kampung Adat Sumberklampok menyerahkan kasus intoleransi warga ke pihak berwajib untuk diproses hukum.

IKLAN

GULIR UNTUK LANJUTKAN KONTEN

Kelian Kampung Adat Sumberklampok, Jro Putu Artana mengatakan, keputusan tersebut diambil berdasarkan rekomendasi krama (orang) yang ingin melanjutkan proses hukum. Pertimbangannya, kedua warga tersebut melakukan tindakan intoleransi.

“Jadi, kita serahkan ke bidang hukum,” ujarnya saat ditemui detikBali seusai pertemuan.

Artana mengaku belum bisa membeberkan hasil rapat secara detail hingga besok, Sabtu (25/3/2023). Saat ini, hasilnya masih matang. “Hasilnya sudah ada, tapi besok (detail) hasilnya akan keluar,” jelasnya.

Ia memastikan Zaini dan Rasyad tidak terkena larangan adat. Hal ini dikarenakan dalam awig-awig atau aturan adat tidak ada aturan mengenai tamiu atau pendatang.

“Karena saat ini kami masih mengkaji awig-awig, jadi belum ada aturan adat untuk acara ini,” tambah Artana.

Sebelumnya, Zaini dan Rasyad memaksa mereka berlibur ke Pantai Prapat Agung di Gerokgak, Buleleng, saat perayaan Nyepi. Setelah salah satu warga adu mulut dengan pecalang dan membuka paksa portal, sekitar 40 warga bersorak sorai dan menerobos barisan pecalang.

Tindakan intoleran warga terekam dan diunggah di media sosial. Banyak warganet yang mengkritik sikap warga Kampung Sumberklampok yang dianggap tidak menghormati perayaan Nyepi Hindu Bali.

—–

Artikel ini telah diposting di detikBali dan selengkapnya dapat dibaca di sini.

Tonton video “Melihat Lokasi Meditasi Bayan Eucalyptus dan Selfie Tour di Bali”
[Gambas:Video 20detik]
(www www)