Jakarta –
Seorang wanita berusia 60-an memiliki hiperpigmentasi abu-abu difus di wajahnya dan lidah hitam kecokelatan dengan papila lingual seperti rambut. Dia memiliki riwayat kemoterapi selama 14 bulan setelah operasi kanker dubur dengan metastasis hati.
Kemoterapi menggunakan pengobatan panitumumab dengan irinotecan dan 5-fluorouracil dalam 4 bulan terakhir. Selain itu, ia terus menerima antibiotik minosiklin 100 mg/hari untuk mencegah lesi kulit.
Minosiklin adalah obat antibiotik yang digunakan untuk mengobati penyakit yang disebabkan oleh infeksi bakteri, termasuk infeksi saluran kemih, infeksi kulit, jerawat parah, demam kutu, dan klamidia.
IKLAN
GULIR UNTUK LANJUTKAN KONTEN
Berdasarkan kasus yang dipublikasikan dalam British Medical Journal Case Report, pasien didiagnosis dengan hiperpigmentasi akibat obat dan black hairy tongue (BHT). Menurut dokter yang memeriksanya, flek abu-abu yang muncul di wajahnya merupakan potensi efek samping lain dari antibiotik tersebut. Wanita itu juga dilaporkan membaik setelah berhenti minum obat.
Lidah berbulu hitam (BHT) adalah suatu kondisi di mana papila filiform (struktur seperti benang pada permukaan lidah) menjadi memanjang dan mengalami hipertrofi, mengakibatkan perubahan warna menjadi hitam atau coklat, yang dapat menutupi 3 persen hingga 15 persen permukaan. daerah lidah. .
“Untuk mengobati pigmentasi kulit yang diinduksi minosiklin, wanita tersebut menjalani terapi kombinasi trifluridine dan tipiracil hydrochloride plus bevacizumab,” tulis para peneliti dalam laporan tersebut.
Pasien akhirnya kembali normal dalam waktu enam minggu. Kondisi ini biasanya tidak berbahaya namun merupakan tanda bahwa seseorang memiliki kesehatan mulut yang buruk.
Gejala BHT, seperti dikutip dari Mayo Clinic, antara lain:
Lidah berubah warna, meskipun warnanya mungkin cokelat, tan, hijau, kuning atau putih Penampilan lidah berbulu Perubahan rasa atau rasa logam di mulut Bau mulut (halitosis) Sensasi tercekik atau kesemutan, jika papila tumbuh berlebihan
Tonton video “Wamenkes tentang ‘penyebab’ epidemi yang tersembunyi”
[Gambas:Video 20detik]
(suk/suk)