Wyoming –
Penyakit zombie dikabarkan telah merebak di taman nasional ini. Traveler perlu berhati-hati saat berinteraksi dengan rusa liar.
Rusa merupakan salah satu hewan yang terlihat lucu dan ramah untuk didekati manusia. Biasanya, traveler yang melihat rusa seketika ingin mengelus bulunya atau memberinya makan.
Namun, karena adanya penyakit zombie, traveler perlu waspada jika melihat rusa dengan ciri-ciri terserang penyakit. Petugas Taman Nasional Yellowstone memperingatkan para wisatawan untuk menghindari satwa liar.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pernyataan itu keluar setelah seekor rusa ditemukan mati di dekat Danau Yellowstone. Tempat itu adalah spot wisata alam yang banyak dikunjungi di wilayah Wyoming, Amerika Serikat.
Melansir New York Post, Senin (20/11/2023), rusa dewasa yang mati tersebut menderita CWD (Chronic Wasting Disease) yakni penyakit menular dan fatal yang menginfeksi rusa kutub, rusa besar (moose) hingga rusa elk.
Penyakit itu disebut menyebabkan gejala seperti zombie, lantaran membuat rusa memiliki air liur berlebihan, telinga terkulai, kepala bergetar, gigi gemeretak, hingga malas bergerak. Hingga saat ini, belum ada vaksin atau obat untuk penyakit ini.
Pada bulan Maret, departemen terkait di negara bagian tersebut telah menangkap dan menandai rusa yang disinyalir memiliki penyakit tersebut. Namun, rusa itu kemudian mati sekitar Oktober.
Petugas pun telah mengumpulkan bangkai untuk diuji di laboratorium kesehatan satwa liar setempat, di mana sampel dinyatakan positif mengidap CWD.
Penyakit langka ini telah terdeteksi pada hewan yang hidup bebas dan dikurung di setidaknya 31 negara bagian Amerika Serikat, dua provinsi Kanada, Korea Selatan, hingga Eropa. Penyakit tersebut sejauh ini paling sering menjangkit rusa kutub dan rusa moose.
Sedangkan di Wyoming sendiri, penyakit ini telah terdeteksi sejak tahun 80-an. Saat ini, penyakit tersebut menginfeksi 10-15 persen rusa di Wyoming.
Penyebaran penyakit ini ditularkan dari kontak langsung hewan ke hewan atau secara tidak langsung melalui kontak dengan lingkungan yang terinfeksi kotoran, tanah, atau vegetasi.
Namun, diperlukan waktu lebih dari setahun bagi hewan yang terinfeksi untuk menunjukkan gejala. Bahkan, beberapa hewan dapat langsung mati tanpa menunjukkan gejala.
“Efek jangka panjang CWD pada rusa, rusa besar dan rusa besar di kawasan Yellowstone masih belum diketahui secara pasti,” demikian peringatan dari National Park Service.
Para pejabat mencatat bahwa tidak ada bukti bahwa CWD dapat menginfeksi manusia atau spesies hewan domestik. Namun, para ahli memperingatkan bahwa daging yang terinfeksi tidak boleh masuk ke dalam rantai makanan, entah untuk dikonsumsi manusia, atau hewan lain.
Para pejabat berencana untuk meningkatkan upaya pengujian dan pemantauan.
Simak Video “Rusa Timor di TNBB Ditemukan Penuh Luka, Diduga Dijerat Pemburu”
[Gambas:Video 20detik]
(wkn/msl)