liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
bosswin168
bosswin168 login
bosswin168 login
bosswin168 rtp
bosswin168 login
bosswin168 link alternatif
boswin168
bocoran rtp bosswin168
bocoran rtp bosswin168
slot online bosswin168
slot bosswin168
bosswin168 slot online
bosswin168
bosswin168 slot viral online
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
lotus138
bosswin168
bosswin168
maxwin138
master38
master38
master38
mabar69
mabar69
mabar69
mabar69
master38
ronin86
ronin86
ronin86
cocol77
cocol77
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
cocol77
ronin86
cocol77
cocol77
cocol77
maxwin138
Pupuk Kompos dari Jasad Manusia Dilegalkan


Jakarta

Gubernur New York, Kathy Hochul, melegalkan pembuatan dan penggunaan kompos luar biasa. Kompos dari kotoran manusia.

Kebijakan ini menjadikan New York sebagai negara bagian keenam di Amerika Serikat (AS) yang melegalkan pembuatan kompos dari kotoran manusia. Keputusan mengikuti negara bagian California, Vermont, Colorado, Oregon dan Washington.

Gubernur Hochul menandatangani peraturan tersebut pada Sabtu (31/12/2022).

IKLAN

GULIR UNTUK LANJUTKAN KONTEN

Metode alami pengomposan kotoran manusia semakin populer di kalangan aktivis lingkungan. Jenazah manusia tidak dikuburkan, melainkan dibiarkan terurai secara alami dalam wadah. Hasil dekomposisi tersebut diyakini dapat menjadi pupuk kompos yang dapat menyuburkan tanah.

Dalam proses pengomposan, sisa-sisa manusia ditempatkan dalam wadah tertutup di atas hamparan bahan organik, seperti serpihan kayu. Jenazah dibiarkan membusuk dan membusuk selama kurang lebih dua bulan.

Dari penguraian satu tubuh biasanya menghasilkan sekitar 36 kantong tanah yang kaya nutrisi yang sangat subur. Kantong kompos manusia akan dikembalikan kepada keluarga almarhum. Kompos dapat disebar di beberapa lokasi sesuai keinginan keluarga.

Aktivis lingkungan percaya bahwa mengubah tubuh manusia menjadi kompos adalah salah satu solusi untuk membuat mayat berguna. Sudah, prosesnya dianggap ramah lingkungan di tengah ancaman perubahan iklim.

“Kremasi menggunakan banyak bahan bakar fosil dan penguburan memakan banyak lahan dan meninggalkan jejak karbon,” kata pendiri Recompose Foundation, Katrina Spade, seperti dikutip Associated Press.

“Bagi kebanyakan orang, mengubah mayat menjadi tanah gembur yang bisa menyuburkan pohon dan kebun adalah hal yang sangat baik,” imbuhnya.

Di Washington juga ada layanan pemakaman pengomposan manusia yang dikelola negara yang disebut Return Home.

Persetujuan tersebut dianggap sebagai langkah besar menuju pengelolaan badan yang ramah lingkungan dan bermanfaat. Selain itu, diyakini dapat diakses secara nasional.

Simak Video “Aras Napal, Patroli Bersama Gajah Keliling Hutan, Go”
[Gambas:Video 20detik]
(perempuan/perempuan)