Jakarta –
Vape atau rokok elektrik kerap dipilih karena dinilai ‘lebih baik’ dibandingkan rokok konvensional. Namun, ternyata vaping tidak hanya merusak paru-paru, tetapi juga dapat menyebabkan kerusakan gigi.
Sebuah studi baru menunjukkan bahwa rokok elektrik dapat menyebabkan karies gigi. Ini adalah kondisi dimana gigi rusak secara permanen dan menjadi berlubang, atau dikenal sebagai gigi berlubang.
Para peneliti menemukan bahwa 79 persen orang yang berkonsultasi dengan klinik gigi mengaku melakukan vaping. Mereka disebut berisiko sangat tinggi terkena karies gigi.
IKLAN
GULIR UNTUK LANJUTKAN KONTEN
“Studi ini menemukan bahwa ketika memeriksa catatan pasien, individu yang dilaporkan menggunakan rokok elektrik/vaping memiliki risiko lebih tinggi terkena kerusakan gigi dibandingkan mereka yang tidak menggunakan rokok elektrik,” kata penulis studi utama dan asisten profesor di Tufts University School. of Dental Medicine, Karina Irusa, dikutip dari Express UK, Senin (28/11/2022).
Dalam penelitian ini, peneliti mengamati lebih dari 13.000 pasien yang mengunjungi klinik gigi di Tufts. Hasilnya, 91 orang mengaku menggunakan vape.
Karina Irusa mengatakan penelitian yang dimuat dalam The Journal of American Dental Association, tidak 100 persen akurat. Namun, ini harus diperhatikan.
“Penting untuk dipahami bahwa ini adalah data awal. Ini tidak 100% konklusif, tetapi orang perlu mengetahui apa yang kami lihat,” katanya.
Apa hubungan antara vape dan rongga?
Vape menggunakan tenaga baterai sebagai sumber panas untuk mengubah cairan yang dihasilkan menjadi aerosol yang dapat dihirup. Cairan yang biasanya manis dan memiliki konsistensi lengket dan kental dapat menyebabkan gigi berlubang.
Saat cairan dipanaskan, ia berubah menjadi aerosol dan dihirup. Cairan tersebut akan melewati gigi dan menempel di gigi. Sebuah studi tahun 2018 yang diterbitkan dalam jurnal PLOS One membandingkan khasiat rokok elektrik dengan minuman asam.
Namun, ada penjelasan lain yang menjelaskan hubungan antara rokok elektrik dan gigi berlubang. Salah satunya adalah vaping yang menyebabkan mulut kering.
“Hipotesis saat ini adalah vaping dapat menyebabkan mulut kering, menghilangkan kemampuan rongga mulut untuk membersihkan diri melalui air liur,” jelas Karina Irusa.
“Kami juga percaya bahwa vaping menyebabkan perubahan pada bakteri mulut yang mendukung reproduksi bakteri penyebab pembusukan,” katanya.
Tonton Video “Bahaya Vape Vs Rokok”
[Gambas:Video 20detik]
(sao/naf)