Bandung –
Puluhan barista dari berbagai daerah berkumpul di Kota Bandung, Jawa Barat. Mereka unjuk kebolehan membuat kopi dalam kompetisi ‘Roll and Pour’ yang diadakan oleh 5758coffeelab.
Selain diadu keterampilan dalam membuat kopi, para peserta juga dinilai dari pengetahuan tentang kopi dan mengedukasi konsumen. Ini adalah kontes pertama yang dibuat oleh 5758coffeelab.
Andi K Yuwono selaku pendiri 5758coffeelab mengungkapkan bahwa kompetisi kopi ini diadakan untuk memperingati 5758coffeelab yang ke-7 dan bercermin pada badai pandemi yang lalu.
IKLAN
GULIR UNTUK LANJUTKAN KONTEN
“Semua rintangan telah berhasil kita lewati dalam beberapa tahun terakhir. Mulai dari pandemi Covid-19, cuaca yang tidak menentu yang mengakibatkan penurunan kualitas dan kuantitas kopi, dan masih banyak lagi,” kata Andi, Sabtu (10/12). . /2022).
“Di penghujung tahun ini, kami memilih menggelar kompetisi kopi pertama yaitu 5758coffeelab sebagai tanda terima kasih atas semua yang telah dilakukan,” imbuhnya.
Andi mengungkapkan, dalam kompetisi ‘Roll and Pour’, peserta tidak hanya diuji keahlian pembuat bir, tetapi juga dituntut untuk membuat profil roasting yang benar untuk menghasilkan cita rasa yang maksimal.
Saat Puluhan Barista Tunjuk Kebolehannya di Bandung Roll and Pour Competition Foto: Bima Bagaskara
Menariknya, dalam kompetisi ini kopi yang digunakan harus disediakan oleh 5758coffeelab. Selain itu, biji kopi yang dipilih bukanlah kopi berkualitas tinggi, melainkan kopi grade 2 (SNI).
“Biasanya lomba pakai kopi yang bagus, disini kita pakai kopi SNI grade 2,” jelasnya.
Andi mengatakan kompetisi ini diikuti 40 tim dari berbagai daerah mulai dari Bandung hingga Kalimantan. Dikatakannya, peserta diharuskan membuat kopi yang kemudian akan dicicipi oleh dewan juri.
Saat Puluhan Barista Tunjuk Kebolehannya di Bandung Roll and Pour Competition Foto: Bima Bagaskara
Sedangkan juri yang akan menilai berasal dari beberapa tokoh kopi Indonesia dan juga penikmat kopi seperti Mira Yudhawati, Mirza Lukman, John Christopher, Adi Taroepratjeka, dan Mia Laksmi.
“Mekanisme kompetisi, babak awal dan final, juri tidak tahu siapa yang menyeduh. Juri hanya mencicipi dan memutuskan kopi mana yang enak untuk mereka. Untuk final, kontestan harus memberikan presentasi tentang kopi yang mereka buat. dibuat,” kata Andi.
Lomba ‘Roll and Pour’ sendiri sudah berlangsung sejak Jumat (9/12/2022) kemarin dan akan berakhir pada babak final pada Minggu (11/12/2022) besok.
Tonton Video “Coffee Story di Rajadesa Art and Culture Coffee Festival”
[Gambas:Video 20detik]
(menangis/marah)