Jakarta –
Tampaknya pandemi COVID-19 belum berakhir di Indonesia. Setelah dihajar sub varian Omicron XBB dan BQ.1, kini varian baru BN.1 sudah masuk ke Indonesia.
Namun Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI tidak melihat adanya tren peningkatan kasus akibat BN.1. Di negara lain, kasus BN.1 juga terlihat tidak mengalami peningkatan.
“Kita sudah melewati wave XBB dan XBB.1, tapi kita lihat ada subvarian BN.1, tapi kita juga melihat trend di banyak negara tidak ada peningkatan. Jadi kita lihat nanti polanya seperti apa. ,” jelas Kepala Biro Komunikasi Kementerian Kesehatan dr Siti Nadia Tarmizi, Kamis (8/12/2022) di Jakarta Selatan.
IKLAN
GULIR UNTUK LANJUTKAN KONTEN
Menurut informasi yang diterima detikcom pada Kamis (8/12/2022) ada 20 kasus di Tanah Air. Diketahui, Omicron BN.1 pertama kali teridentifikasi di Kepulauan Riau, 16 September 2022.
Masuknya varian baru ke dalam RI juga tidak mempengaruhi Peraturan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM). Sampai saat ini PPKM masih di level 1.
“Nanti kita (Kemenkes) akan evaluasi (PPKM) dua minggu sekali kan. Sekarang turun, jadi level 1,” pungkas Nadia.
BERIKUTNYA: BN fakta.1