liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
bosswin168
bosswin168 login
bosswin168 login
bosswin168 rtp
bosswin168 login
bosswin168 link alternatif
boswin168
bocoran rtp bosswin168
bocoran rtp bosswin168
slot online bosswin168
slot bosswin168
bosswin168 slot online
bosswin168
bosswin168 slot viral online
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
lotus138
bosswin168
bosswin168
maxwin138
master38
master38
master38
mabar69
mabar69
mabar69
mabar69
master38
ronin86
ronin86
ronin86
cocol77
cocol77
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
cocol77
ronin86
cocol77
cocol77
cocol77
maxwin138
Seni Rupa dari Barang Tak Terpakai di Festival KEN 2023


Jakarta

Kharisma Event Nusantara (KEN) 2023 menghadirkan sesuatu yang menarik perhatian. Ada Seni Berkelanjutan dari Pengalaman Daur Ulang (Re-Exp) di sana.

Re-Exp menampilkan seni rupa menggunakan benda yang ditemukan atau benda yang ditemukan tidak terpakai. Dari barang-barang tak terpakai tersebut mereka menciptakan berbagai karya seni yang menarik, terutama patung.

Patung-patung yang dipajang juga menarik dan unik karena memiliki tekstur yang tidak biasa dan warna-warni. Hal ini pun membuat banyak anak yang berkunjung ke KEN betah berlama-lama di booth ini.

IKLAN

GULIR UNTUK LANJUTKAN KONTEN

Inisiatif ini dijalankan oleh pasangan suami istri artis, Evan Driyananda dan Attina Nuraini. Kesenian ini mulai mereka geluti sejak tahun 2010 dengan mengikuti berbagai pameran seni.

Awalnya mereka bercerita tentang kesulitan mereka dalam berkesenian, karena lukisan yang dulu banyak diminati harganya mahal.

“Dulu kalau mau kerja butuh modal untuk beli media, apalagi sebelum banyak lukisan, kanvasnya tidak murah, catnya jelek sekali, kalau cat palsu ya cat. buruk,” kata Evan.

Di sisi lain, Evan dan Attina juga melihat kondisi Kota Bandung saat kuliah yang dipenuhi sampah yang berserakan karena telah ditutupnya TPA di Kota Bandung.

“Jadi pas sampai di Jalan Dago semua sampah berserakan, TPA ditutup dan kota Bandung penuh sampah. Bukan sampah biasa lagi, tapi menumpuk seperti itu,” kata Evan.

“Dari situ kami mulai berpikir bahwa walaupun kami memiliki keterbatasan finansial untuk membeli segala macam bahan, seni rupa sangat beragam, pada akhirnya kami mencoba menggunakan barang-barang yang tidak terpakai,” jelas Evan.

Tonton Video “Pembalap Ken Block Meninggal dalam Tabrakan Mobil Salju”
[Gambas:Video 20detik]
(mis./mis.)