Jakarta –
Dewa 19 menggelar konser Parti Rakyat di Jakarta International Stadium (JIS), Sabtu, (4/2/23). Namun, beberapa penonton mengeluhkan sulitnya akses ke lokasi sehingga mereka merasa trauma sepulang dari konser.
Salah satu penonton sekaligus pemilik akun Twitter mengkritisi akses penonton di luar JIS. Dia menekankan risiko disebut mirip dengan bencana Kanjuruhan tahun 2022.
“Menyelenggarakan acara besar di JIS ini adalah bencana. 75.000 penonton bubar dari stadion tanpa akses transportasi umum massal, tanpa parkir yang layak, tanpa jalan setapak yang layak. Resep sempurna untuk bencana Kanjuruhan terjadi lagi,” tweetnya @adr **** ******** setelah menonton konser Dewa 19.
IKLAN
GULIR UNTUK LANJUTKAN KONTEN
Utas itu menjadi viral dan menerima banyak bantuan dari netizen. Bahkan, ada penonton yang mengaku trauma setelah menonton Dewa 19 karena lelah berjalan kaki dan sulit mencari kendaraan untuk pulang dari JIS.
“Jujur saya sering ke konser, tapi kali ini saya benar-benar trauma nonton konsernya, bukan karena acaranya tapi karena lokasinya,” tulis akun Twitter @po*********** **.
Meskipun tidak melibatkan cedera fisik, pengalaman traumatis seringkali melibatkan ancaman terhadap nyawa atau keselamatan orang tersebut. Tidak hanya itu, situasi apapun yang membuat seseorang merasa stres dan terisolasi juga dapat menimbulkan rasa trauma.
Semakin takut dan tidak berdaya perasaan seseorang, semakin besar kemungkinan orang tersebut mengalami trauma.
Dikutip dari American Psychological Association, trauma adalah respons emosional terhadap peristiwa mengerikan seperti kecelakaan pemerkosaan, atau bencana alam. Setelah kejadian tersebut, korban akan merasa kaget dan penyangkalan.
Meskipun perasaan ini terkadang normal, beberapa orang merasa sulit untuk melanjutkan hidup mereka.
Dikutip dari Help Guide, trauma emosional dan psikologis bisa disebabkan oleh:
Kecelakaan, cedera, atau serangan kekerasan, terutama jika tidak terduga atau terjadi di masa kanak-kanak Stres yang berkelanjutan, seperti tinggal di lingkungan yang penuh kejahatan Melawan penyakit yang mengancam jiwa Mengalami peristiwa traumatis berulang, seperti intimidasi, kekerasan dalam rumah tangga, anak atau pengabaian Tiba-tiba kematian seseorang yang dekat Keterasingan hubungan yang signifikan Pengalaman yang memalukan atau sangat mengecewakan, terutama jika seseorang dengan sengaja melakukan tindakan kejam
Simak Video “Kemenkes Susah Mengidentifikasi Korban Tragedi Kanjuruhan”
[Gambas:Video 20detik]
(Fitriana Fatmawati/naf)