liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
bosswin168
bosswin168 login
bosswin168 login
bosswin168 rtp
bosswin168 login
bosswin168 link alternatif
boswin168
bocoran rtp bosswin168
bocoran rtp bosswin168
slot online bosswin168
slot bosswin168
bosswin168 slot online
bosswin168
bosswin168 slot viral online
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
lotus138
bosswin168
bosswin168
maxwin138
master38
master38
master38
mabar69
mabar69
mabar69
mabar69
master38
ronin86
ronin86
ronin86
cocol77
cocol77
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
cocol77
ronin86
cocol77
cocol77
cocol77
maxwin138
Suku Ini Wajibkan Mempelai Pria Bercinta dengan Bibi Pengantin Wanita


Jakarta

Berbagai tradisi unik menjelang pernikahan di dunia. Namun salah satu suku Afrika ini mewajibkan mempelai pria untuk melakukan persetubuhan dengan bibi mempelai wanita sebelum menikah.

Dirangkum detikcom, Jumat (9/12/2022) suku ini disebut Suku Banyankole yang berada di Uganda Barat Daya. Bagi suku ini, peran bibi sangat berpengaruh terhadap kelangsungan rumah tangga keponakannya.

Bagi anak perempuan di Uganda, setelah berusia 8 tahun mereka akan dididik oleh bibinya untuk menjadi calon istri yang baik. Tidak seperti kebanyakan anak usia 8 tahun yang cenderung bermain, untuk anak perempuan Banankole mereka harus menghadapi batasan dan mempersiapkan pernikahan.

IKLAN

GULIR UNTUK LANJUTKAN KONTEN

Mereka akan dikurung di dalam rumah, diberi makan daging sapi, bubur gandum dan dipaksa minum susu dalam jumlah banyak agar gemuk. Karena standar kecantikan Banankole adalah gemuk atau gemuk.

Saat payudaranya mulai membesar, gadis-gadis itu akan diperingatkan oleh orang tuanya untuk tidak berhubungan seks. Suku Banankole menghargai keperawanan sebelum menikah dan anak perempuan harus menjauhkan diri dari segala aktivitas seksual sejak usia muda.

Jika mereka melanggar aturan ini dan diketahui tidak perawan sebelum menikah, mereka hanya memiliki 2 pilihan hukuman yaitu dieksekusi atau dikucilkan dari masyarakat.

Bagi laki-laki, ayahlah yang bertanggung jawab mencarikan istri untuk anaknya. Sekaligus memberikan mahar untuk kedua mempelai. Seperti beberapa sapi, kambing, dan pot bir, tergantung seberapa kaya calon istrinya.

Setelah mahar dibayarkan, persiapan pernikahan pun dimulai. Pada hari pernikahan diadakan pesta di rumah wanita dimana sang ayah akan menyembelih seekor lembu jantan. Sedangkan di rumah mempelai pria diadakan pesta untuk menyempurnakan pernikahan.

Momentum terpenting adalah peran bibi mempelai wanita. Pesta dapat berlangsung jika bibi wanita ‘menguji’ kesucian keponakannya dan tidur dengan pengantin pria untuk juga memeriksa potensinya.

Bibi akan menguji kemampuan dan kekuatan seksual mempelai pria dengan berhubungan seks dengannya. Selama proses ini bibi akan mempelajari trik dan gaya favorit mempelai pria untuk diceritakan kepada keponakannya.

Setelah pengukuhan, mempelai wanita kemudian diajari oleh bibinya dan diperbolehkan menikah dengan cara diutus oleh bibinya kepada suaminya setelah mendapat restu.

Tonton Video “Ivan Gunawan Berencana Bangun Masjid di Uganda”
[Gambas:Video 20detik]
(sym/wsw)