liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
bosswin168
bosswin168 login
bosswin168 login
bosswin168 rtp
bosswin168 login
bosswin168 link alternatif
boswin168
bocoran rtp bosswin168
bocoran rtp bosswin168
slot online bosswin168
slot bosswin168
bosswin168 slot online
bosswin168
bosswin168 slot viral online
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
lotus138
bosswin168
bosswin168
maxwin138
master38
master38
master38
mabar69
mabar69
mabar69
mabar69
master38
ronin86
ronin86
ronin86
cocol77
cocol77
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
cocol77
ronin86
cocol77
cocol77
cocol77
maxwin138
Susah Bawa Cuan, Archipelago Enggan Garap Hotel di Rest Area


Bogor

Akhir-akhir ini sedang tren membangun hotel di rest area. Di rest area Cikampek sudah ada hotel dan tol Cipali juga akan segera dibangun.

Namun Archipelago International, grup manajemen hotel swasta terbesar di Asia Tenggara, menolak membangun hotel di resor tersebut. Mengapa?

Menurut Presiden dan CEO Archipelago International John Flood, saat ditanya detikcom Terkait tren baru dunia perhotelan ini, hotel di rest area sulit membawa uang tunai karena keterbatasan jumlah kamar.

IKLAN

GULIR UNTUK LANJUTKAN KONTEN

“Salah satu masalahnya, Anda tidak bisa membangun hotel seperti biasa. Untuk hotel yang sukses, Anda membutuhkan setidaknya 100 kunci atau 100 kamar, ini berarti Anda memiliki skala ekonomis dan jangkauan yang baik. Jika Anda memiliki 1 orang front office untuk 60 orang kamar hotelnya sama, hanya 100 kamar, jadi tidak perlu banyak staf, masalahnya adalah Anda tidak bisa membuat hotel 100 kamar, 30-50 kamar tidak terlalu menguntungkan, dan seterusnya Di sisi lain, orang tidak mau membayar banyak,” katanya.

Sementara itu, konektivitas di Indonesia perlahan mulai membaik seiring dengan pembangunan infrastruktur.

Pembangunan jalan tol kini bisa mengurangi jarak tempuh dua kota yang sebelumnya memakan waktu 12 jam, kini bisa dibelah dua. Sehingga masyarakat tidak perlu bermalam lagi di tengah perjalanan, mungkin hanya untuk istirahat sejenak.

“Konektivitas cukup baik, pembangunan infrastruktur oleh pemerintah di Jawa dan Jawa Timur, kita juga melihat pembangunan di Sumatera, Sulawesi. Bisa 5-6 jam berkendara tidak ada masalah, jalan cukup bagus. Mungkin bisa berkendara 6 jam beberapa jam yang lalu berhenti untuk minum kopi. Tapi mengemudi 6 jam dan kemudian tinggal di tempat istirahat? Saya pikir beberapa orang mungkin melakukannya (semalam), tetapi tidak terlalu banyak,” ujarnya.

Sehingga menurutnya, meski jumlah hotel di rest area mulai menjamur, hal itu tidak menjadi penyebab pertumbuhan nusantara. “Kami tidak fokus ke hotel di rest area,” katanya.

Tonton Video “Momen Tamu Hotel Mewah di China Marah, Tabrak Mobil Masuk Lobi”
[Gambas:Video 20detik]
(dd/perempuan)