Jakarta –
Tren operasi plastik yang berkembang di seluruh dunia membuat orang tua memaksa anaknya untuk melakukan prosedur ini sejak usia dini. Tak bisa dipungkiri tren ini menuai kontroversi karena tak sedikit yang meminta anak-anak yang belum puber untuk merias wajah.
Hal ini juga dialami oleh Micci, seorang anak berusia 9 tahun di Jepang. Ibunya memaksanya untuk menjalani operasi kelopak mata dua kali untuk membuat dirinya terlihat lebih cantik.
“Ibu dan saudara perempuan saya memiliki mata yang besar dan saya memiliki monolid,” katanya kepada VICE TV.
IKLAN
GULIR UNTUK LANJUTKAN KONTEN
Meski usianya masih muda, Micci memiliki keinginan kuat untuk melakukan prosedur agar orang bisa melihatnya lebih menarik. Micchi menambahkan bahwa dia ingin menjalani operasi plastik karena matanya “terlalu sipit” dan suka “menatap orang”.
Pada tahun 2021, sebuah klinik Jepang menemukan bahwa sembilan dari 10 responden remaja menginginkan operasi plastik untuk memperbaiki wajah mereka. Angka ini naik dari sekitar 7 dari 10 hanya dua tahun sebelumnya.
Toru Aso, seorang ahli bedah kosmetik di Tokyo, telah melihat secara langsung peningkatan jumlah anak di bawah umur yang mengunjungi kliniknya dalam beberapa tahun terakhir.
“Sepuluh tahun lalu, sepertinya hanya ada satu orang yang berusia di bawah satu bulan. Sekarang setiap hari saya kedatangan pengunjung,” katanya.
Di antara pasien Aso, prosedur yang paling populer adalah operasi kelopak mata, sebuah tren yang terlihat di seluruh negeri. Pada tahun 2020, operasi kelopak mata—atau blepharoplasty—menyumbang lebih dari 64 persen dari semua prosedur bedah di Jepang.
Meskipun relatif aman dibandingkan dengan operasi lain yang lebih menuntut secara fisik, seperti Pengencangan Bokong Brasil atau sedot lemak, masih ada risiko yang terkait dengan prosedur seperti kebutaan atau cedera pada otot mata di sekitarnya.
Tonton video “Beberapa operasi plastik, apakah aman?”
[Gambas:Video 20detik]
(kn/naf)