liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
bosswin168
bosswin168 login
bosswin168 login
bosswin168 rtp
bosswin168 login
bosswin168 link alternatif
boswin168
bocoran rtp bosswin168
bocoran rtp bosswin168
slot online bosswin168
slot bosswin168
bosswin168 slot online
bosswin168
bosswin168 slot viral online
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
lotus138
bosswin168
bosswin168
maxwin138
master38
master38
master38
mabar69
mabar69
mabar69
mabar69
master38
ronin86
ronin86
ronin86
cocol77
cocol77
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
cocol77
ronin86
cocol77
cocol77
cocol77
maxwin138
Wanti-wanti Dinkes DKI Banyak Pasien COVID Meninggal karena Telat PCR


Jakarta

Dinas Kesehatan DKI Jakarta mengungkapkan fakta miris bahwa banyak pasien COVID-19 yang tidak “aman” karena terlambat melakukan tes PCR. Banyak di antara mereka yang merasa tidak terpapar virus meski mengeluhkan gejalanya.

Ada juga beberapa keluhan dari pasien yang mengaku memilih tidak menjalani tes PCR karena disebut mahal. Kepala Seksi Epidemiologi dan Surveilans Imunisasi Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta, dr Ngabila Salama, MKM menerima keluhan tersebut.

“Pasien yang memiliki gejala atau suspek COVID-19 dengan keluhan batuk, pilek, demam, sakit tenggorokan, dll, silakan datang ke Puskesmas DKI untuk tes PCR gratis,” ujarnya saat dihubungi, Rabu (14/12). ). /2022).

IKLAN

GULIR UNTUK LANJUTKAN KONTEN

“Apalagi jika yang mengalami gejala adalah lansia atau orang yang memiliki penyakit penyerta dan belum mendapatkan vaksin booster. Itu harus dideteksi sejak dini,” lanjutnya.

Pasalnya, dari 534 kematian akibat COVID-19 yang tercatat hingga 11 Desember, rata-rata tanggal swab PCR dengan kematian adalah empat hingga enam hari. “Pasien yang datang ke rumah sakit tidak tahu tentang COVID-19 dan kondisinya sudah parah, saat dilakukan prosedur PCR di rumah sakit ternyata positif,” jelasnya.

Sejauh ini, rekor zona merah COVID-19 di DKI Jakarta berdasarkan data yang dihimpun Dinas Kesehatan tujuh wilayah. Tersebar di Jakarta Pusat hingga Jakarta Utara, kecuali Jakarta Timur dan Kepulauan Seribu.

Sedangkan zona paling rawan COVID-19 berada di Jakarta Barat dengan total 910 titik menurut catatan Dinas Kesehatan per 12 hingga 18 Desember 2022.

Tonton Video “Ahli Epidemiologi tentang Penyeka Antigen-PCR Tidak Sempurna”
[Gambas:Video 20detik]
(naf/kn)