Jakarta –
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) merekomendasikan untuk memperbaharui vaksin COVID-19, agar dapat secara khusus menargetkan varian Corona yang bermutasi. Pasalnya, varian Corona yang terus bermutasi membuat vaksin COVID-19 yang ada saat ini kurang efektif mencegah infeksi dan risiko gejala parah pada pasien COVID-19.
Rekomendasi ini muncul setelah sebelumnya, pada bulan Maret, WHO menyebutkan bahwa anak-anak dan remaja yang sehat mungkin tidak memerlukan vaksin COVID-19.
Rekomendasi baru ini disampaikan oleh Kelompok Penasihat Teknis WHO tentang Komposisi Vaksin Covid (TAG-CO-VAC). mereka
IKLAN
GULIR UNTUK LANJUTKAN KONTEN
“(TAG-CO-VAC) mengakui dan menegaskan bahwa vaksin COVID yang saat ini disetujui, termasuk yang berdasarkan virus (Wuhan), terus memberikan perlindungan substansial terhadap penyakit parah dan kematian,” katanya dalam sebuah pernyataan, dikutip dari Daily Mail. Inggris, Jumat (19/5/2023).
“(Namun) formulasi baru vaksin COVID diperlukan untuk meningkatkan perlindungan terhadap penyakit bergejala,” tambahnya.
Mereka menyarankan agar vaksin COVID-19 dirancang khusus untuk melawan subvarian Omicron XBB yang saat ini dominan. Ini karena varian XBB.1.16, bernama ‘Arcturus’, dikenal lebih mudah dikirim daripada yang lain.
Sebelumnya, WHO telah mengungkap potensi subvarian Omicron XBB.1.16 lebih menular dibandingkan varian Corona lain yang sudah ada. Seperti yang dikatakan oleh kepala teknis WHO untuk COVID-19, Maria Van Kerkhove, merujuk pada penelitian laboratorium, XBB 1.16 memiliki satu mutasi tambahan yang membuatnya lebih menular dan berpotensi lebih bersifat patogen.
Tonton Video “Rekomendasi Baru WHO tentang Vaksin Booster: Tidak Wajib untuk Orang Sehat”
[Gambas:Video 20detik]
(vyp/naf)